Bukan Orang Spesial

183 110 172
                                    

JANGAN JADI SIDER AWAS AJA GUE TABOK ONLINE LO!!

WAJIB SPAM DI SETIAP PARAGRAF!

GUE CAPEK NGETIK DAN KALIAN CUMA BERI VOTE NGGAK COMEN? WAH, NGGAK ADA AKHLAK KALIAN. NGGAK TERIMA COMEN NEXT BOSAN GUE COMEN YANG BERPAEDA BUAT GUE SENANG.

WARNA KESUKAAN KALIAN APA?

Happy Reading 🖤

Pagi ini begitu nampak sangat cerah namun, tak secerah hati gadis cantik yang cintanya masih belum pasti. Lebih tepatnya bertepuk sebelah tangan.

Gadis itu tidak menggendarai motor ke sekolah dan lebih memilih ikut bersama dengan Oenni-Mama-nya.
Semenjak kepindahannya ke Kencana baru kali ini gadis itu merasa tak semangat untuk berangkat ke sekolah.

Selama perjalanan ke sekolah Tasya memandang ke luar jendela hanya suara musik milik Natalie Taylor Surrender yang terkenal di Tiktok mengurangi kesepian di dalam mobil sesekali Oenni-Mama-nya mengikuti bait lirik lagu yang ia hafal.

"Whenever you ready, whenever you're ready"

"Whenever you ready, whenever you're ready"

"Can we, can we surrender"

"Can we, can we surrender"

"I Surrender"

Kiki memandang anak gadisnya yang sendari tadi diam tak mengeluarkan suara.

"Kenaps lo, kayak galau banget?" tanya Kiki.

Tasya menghela napasnya kemudian menatap ke arah Kiki.

"Tasya nggak papa Oenni-Mama." jawab gadis itu dengan nada lemah.

"Masa sih? Orang lo kayak nggak semangat gitu." balas Oenni-Mama-nya heran melihat anak gadisnya.

"Tasya cuma malas aja." jawab Tasya.

Kiki manggut-manggut sebagai balasannya.

"Btw, hubungan lo dengan doi udah sampai mana?" tanya Kiki penasaran dengan hubungan anaknya dengan pemuda itu.

"Belum jadian." balas Tasya tersenyum getir.

Kiki menghela napas beratnya ia tahu betapa besar sekali harapan Tasya untuk menjadi kekasih pemuda itu sampai-sampai anak gadisnya rela pindah sekolah demi pemuda yang bernama Randy.

"Memang kamu tak salah untuk berharap tapi kamu juga harus tau kapan untuk berhenti." ucap Kiki menepuk bahu anaknya.

Tasya hanya tersenyum kecil sebagai jawabannya, tak sadar mobil mereka sudah sampai di depan SMA Kencana.

"Kalau gitu Tasya masuk dulu." ucap Tasya meraih tangan Kiki dan menyalaminya.

Tasya keluar dari dalam mobil.

"Lo hati-hati ya pulangnya! Oenni-Mama nggak bisa jemput, soalnya mau meet- up dengan teman-teman, biasalah habis Corona temu kangen." jawab Kiki yang sudah siap bertemu dengan teman-temannya yaitu para Mama-Mama muda mereka akan bertemu di salah satu cafe elit sekedar ngopi cantik dan bergosip ria.

"Terus Tasya pulangnya sama siapa?" tanya gadis itu.

"Intinya nggak usah sama Mas ojol! Manfaatin aja doi atau para buaya jantan buat antar lo pulang!" jawab Kiki.

Tasya mendengus mendengar jawaban Kiki benar-benar Oenni-Mama-nya nggak ada akhlak. Jiwa muda Kiki sama sekali tak pernah pudar apalagi setelah Corona wanita itu semakin menjadi-jadi.

Happy To Love You (Segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang