Meet Satria

172 123 50
                                    

YANG NGGAK SIDER DAPAT PACAR!

INISIAL DOI KALIAN APA GUYS?

HAPPY READING🖤

Tasya menghela napasnya, ia menatap dirinya di kaca spion motor. Pikirannya kembali pada kejadian di kantin dua hari yang lalu.

Selamat dua hari ini ia tak pernah bertemu Randy, gadis itu sengaja menghindari Randy ia tak pernah ke kantin atau ke tempat-tempat yang sering di kunjungi Randy.

Tasya lebih memilih berdiam diri di perpustakaan. Kalau di katakan rindu jujur Tasya sangat rindu dengan Randy. Perasaan Tasya masih sama walaupun ada rasa kecewa.

Untuk saat ini menghindar adalah cara yang tepat.

"Tasya!" panggil seseorang namun, Tasya tak mendengar sepertinya ia sedang melamun.

"Halo Tasya?"

"Tasya?"

Orang itu melambaikan tangannya di depan muka Tasya.

"Eh,"

"Kak Satria?" tunjuk Tasya tak percaya melihat Satria berada di depannya sedang tersenyum manis.

"Hay!" sapa Satria.

"Pagi-pagi udah ngelamun, awas kesambet setan Kencana." gurau Satria terkekeh.

"Kakak ada-ada aja." balas Tasya mengaruk kepalanya yang tak gatal.

Terlihat ada kecanggungan antara Tasya dan Satria. Semenjak kejadian Satria menyatakan perasaannya Tasya tak pernah bertemu apalagi mengirim pesan. Baru kali ini Tasya bertemu dengan cowok itu.

Tasya turun dari motor, gadis itu menyadarkan dirinya pada motor lalu tertunduk menatap sepatunya.

"Kak Satria apa kabar?" tanya Tasya tanpa menoleh ke arah Satria.

Satria menghela napas berat.

"Gue merasa nggak baik-baik, semenjak lo nolak gue." jawab Satria jujur.

Tasya mengigit bibirnya.

"Maaf," balas Tasya merasa bersalah.

"Tasya nggak bermaksud nyakitin perasaan Kakak, apalagi buat Kak Satria malu." sambung Tasya mencoba menatap Satria.

Satria tersenyum memandang Tasya.

"Nggak usah minta maaf! Di sini nggak ada yang salah." balas Satria.

"Dari awal gue udah tau perasaan lo bukan gue lagi, harusnya gue nggak nyatain perasaan ini." tambah Satria, lagi-lagi tersenyum membuat Tasya semakin merasa bersalah.

"Kak!"

"Lo udah jadian sama cowok itu?" tanya Satria.

Tasya terdiam, lalu tertunduk dengan ragu gadis itu menggeleng.

Satria menghela napas, melangkah mendekati Tasya.

"Apa gue masih punya kesempatan Sya?" tanya Satria setengah berbisik.

Tasya terkejut, mendengar pertanyaan Satria.

"Kak, tapi Tasya-"

"Nggak usah di lanjut!" potong Satria.

"Gue udah tau jawabannya." tambah Satria cepat tak ingin mendengar pengakuan gadis itu.

Tasya mengigit bibirnya, lagi-lagi ia menundukkan kepalanya merasa bersalah dengan cowok itu.

"Kalau boleh jujur gue masih berharap perasaan lo kembali kayak dulu." lirih Satria.

"Jangan berharap lagi sama Tasya Kak! Kak Satria sangat baik nggak pantes sama Tasya.”

Happy To Love You (Segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang