Part 3 : Circle (Gevano)

3.9K 485 58
                                    

Sebelumnya, jangan lupa vote dan komen ya biar aku tambah semangat updatenya, thank you 🤧

— S - R —

GEVANO sedang berbaring dengan komik ditangannya. Kebiasaannya saat senggang adalah membaca komik. Setelah menyelesaikan satu buku, Gevano menaruh komiknya dan menyalakan ponselnya. Sebuah notif pesan dari Juan muncul dilayar ponselnya.

Raka Juaniel
Bro caffe 10
07.20 pm

Gevano Erich Abisatya
Ada siapa aja?
08:23 pm

Raka Juaniel
Anak Nawasena hadir semua
08:23 pm

Raka Juaniel
Lu harus kesini, ada yang mau kita omongin
08:23 pm

Setelah sedikit berbincang dengan Juan di WhatsApp, Gevano langsung menyambar hoodie dan kunci motornya. Nawasena adalah prioritas kedua setelah bundanya, untuk seorang Gevano. Nawasena sendiri adalah geng luar sekolah Gevano. Isinya perwakilan-perwakilan dari setiap sekolah. Nawasena memiliki arti masa depan yang cerah. Gevano mendirikan Nawasena dengan tujuan menambah keeratan antar sekolah dan tidak ada lagi yang namanya tawuran antar sekolah. Gevano membenci kekerasan yang tak berarti.

"Bun, Vano pergi," pamit Gevano pada bundanya yang tengah menonton televisi.

"Okey, hati-hati Vano, jangan lupa ngabarin kalau nginep, punya uangnya?" Tanya Rila, Gevano mengangguk kemudian mencium pipi sang bunda.

"Bye bun," Gevano melambaikan tangannya dan dibalas oleh Rila.

Gevano menyalakan motornya dan mulai melesat dengan kecepatan rata-rata. Jarak dari rumahnya ke Cafe 10 hanya sekitar 2km. Jadi itu tidak akan memakan waktu lama.

— S - R —

"GEVANO mana?" Tanya Haidar, salah satu perwakilan SMA 12 yang baru saja tiba.

"Lagi dijalan, dia gak akan ngaret tenang aja," balas Mario sambil menyesap rokoknya.

"Kalau lo tau Gevano gak akan telat matiin bego rokoknya, tar lo bisa-bisa kena dwichaginya," Juan memukul pelan tengkuk Mario dan dibalas kekehan oleh Mario.

"Emang Gevano ngelarang ngerokok juga?" Tanya Haidar, Mario dan Juan menggeleng bersamaan kemudian terkikik geli.

"Gevano punya asma. Jadi, kalau kena asep rokok bisa bengek," ucap Juan, yang diikuti kekehan Mario.

Memang tidak ada salahnya siapapun punya asma. Tapi rasanya, Gevano yang begitu tegas dan tajam sangat lemah terhadap asap-asap, itu rasanya sedikit lucu.

"Dasar gila, orang yang sakit jangan diketawain, kualat lo," kesal Jerry, Mario hanya membalasnya dengan cara memainkan kedua alisnya sambil tersenyum jahil.

"Cepet matiin sialan," dengan gemas, Juan merebut puntung rokok Mario dan mematikannya, setelah itu Juan menyemprotkan minyak wangi yang mampu meredam bau asap rokok.

Benar saja, tak lama setelah itu, Gevano datang dengan motor maticnya dan tanpa helm. Gevano terlihat berlari kearah anggota Nawasena.

Tanpa diminta, semua orang refleks berdiri begitu Gevano datang. Hal ini membuat Gevano menghela nafas.

"Gak usah gitu, kebiasaan," ucap Gevano kemudian duduk disalah satu kursi yang masih kosong, lebih tepatnya disebelah Mario, dan diikuti kekehan yang lain.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang