Part 5 : Story of my twins (Gevano)

3.5K 461 49
                                    

KRING... KRING... KRING...

Bel pulang sekolah berbunyi, Juan dan Mario keluar dari kelas sedangkan Gevano keluar dari ruang BK. Juan dan Mario menggeleng-gelengkan kepala mereka melihat Gevano. Gevano yang membenci kekerasan bukan berarti dirinya adalah anak teladan disekolah. Buktinya, lihat saja sekarang. Ia baru saja melakukan pelanggaran dan membuat permintaan maaf 5 lembar kertas.

"Gevano, Gevano, kapan sih lo kapok dihukum?" Tanya Juan, Gevano mengedikkan bahunya tak acuh.

"Lagian peraturannya aneh, masa kesekolah gak boleh pake sepatu warna lain selain warna item? Hidup itu harus berwarna, iya gak Gev?" Ucap Mario membela Gevano.

"Yoi," balas Gevano singkat membuat Mario mendengus. Sia-sia saja ia membela Gevano.

"Langsung balik?" Tanya Gevano, Juan dan Mario mengangguk bersamaan, mengingat hari ini Nawasena akan kumpul.

Tapi, belum sempat Gevano melangkah, ponselnya bergetar membuat Gevano buru-buru mengambil ponselnya dari saku dan mengangkat telpon.

"Hallo?" Sapa Gevano.

"..."

"Ok, jadi, kumpul ga jadi hari ini, ya?"

"..."

"Ok bye,"

Tak sampai 1 menit, Gevano menutup telponnya membuat Juan dan Mario menatap Gevano dengan penuh tanya.

"Gak jadi kumpul Nawasena," ucap Gevano.

"Kenapa?" Tanya Juan, Gevano mengedikkan bahunya.

"Banyak yang ada acara hari ini, paling besok," balas Gevano, Juan mengangguk-angguk.

"Kerumah lo aja yuk Gev?" Ucap Mario, Gevano mengangguk.

"Ayo,"

"Gue ikut ya?" Pinta Rihan yang datang entah darimana dan langsung dapat persetujuan dari yang lain.

Sebenarnya, mereka memang berempat. Namun, Rihan yang mengikuti OSIS, dan 4 ekskul lainnya membuatnya jarang bergabung. Terlebih, Rihan beda kelas.

***

Tiga buah motor ninja dan satu buah motor matic terparkir dihalaman rumah Gevano yang cukup luas. Disamping halaman, ada Rila yang tengah menyiram tanaman, kemudian meletakkan selangnya dan menghampiri keempat anak muda itu.

"Bun, tumben udah pulang," Gevano tersenyum senang. Gevano dan teman-temannya menyalami tangan Rila.

"Proyek bunda udah selesai, jadi bisa pulang cepet," balas Rila dengan senyum manisnya.

"Bunda Rila cantik banget sih kalau senyum, nikah sama Juan yuk?" Ucap Juan asal yang membuat Gavin melotot kesal.

"Amit-amit punya bapak tiri kaya lo," Gevano mengerlingkan matanya membuat teman-temannya tertawa.

"Yoi, secara Juan kan absurd orangnya, mending sama Mario ya bun?" Mario memainkan alisnya membuat Rila geleng-geleng sambil terkekeh.

"Gua laporin Anera ya lo," ancam Gevano, Mario langsung menangkupkan kedua tangannya sebagai permohonan agar tidak dilaporkan.

Beginilah Gevano saat dirumah. Jauh berbeda saat dirinya diluar yang terkesan kaku, cuek, dan sangat dingin. Di rumahnya, Gevano bagaikan anak kucing yang manja pada ibunya, dan seorang anak yang penuh dengan kehangatan.

"Udah... Udah... Jangan puji bunda terus nanti bunda besar kepala," ucap Rila dengan senyum mengembang membuat yang lain terkekeh.

"Kalian masuk duluan ya, bunda mau lanjut siram tanaman," lanjut Rila, keempat orang itu mengangguk.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang