Beberapa hari setelah kejadian pesta penyambutan, mungkin sekitar dua Minggu lebih, Falicia dan Snape sudah tidak saling berinteraksi lagi, bahkan orang-orang menggosipkan bahwa ia sudah putus dengan Snape.
Falicia tak peduli dengan gosip yang beredar tentang dia dengan Snape, gadis itu sudah sangat kesal karena pria itu menyebutnya pembawa masalah, padahal dia hanya ingin membantunya.
Sekarang gadis itu sedang memeriksa tanaman di kelas Herbologi, ada beberapa tanaman yang mati karena kurang cahaya dari matahari, jadi Falicia berusaha memindahkan beberapa tanaman itu ke tempat yang tersinari mentari.
Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang memasuki kelas tanpa izin, ternyata itu adalah Trelawney yang mengambil dittany seenaknya tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Falicia.
"Apa yang kau ambil?" Falicia akhirnya membuka suara terlebih dahulu.
Trelawney menatapnya sambil memegangi beberapa tanaman Dittany. "Tanaman ini, aku membutuhkannya"
"Setidaknya masuklah dengan mengucapkan permisi atau minta izin" gadis itu semakin kesal.
"Kenapa harus kulakukan? Lagi pula semua tanaman ini bukan punyamu, ini sepenuhnya milik Hogwarts"
Falicia mengigit bibirnya bawahnya. "Aku yang menjaga tanaman ini agar tetap hidup"
Trelawney mengedikan bahunya. "Terserah kau, ngomong-ngomong, kau benar-benar sudah putus dari Severus?" Tanyanya.
Falicia yang mendengar nama itu langsung melotot. "Kenapa aku harus memberitahumu?"
"Banyak gosip yang beredar"
"Jadi kau percaya gosip itu?"
"Tentu saja, jika kau benar-benar putus dengan Severus, aku punya kesempatan besar untuk kembali mendapatkannya"
Falicia mencibir. "Terserah kau saja, lagi pula aku tidak peduli dengan urusanmu"
"Jadi kau benar putus?"
Falicia tak tahu kenapa semua orang menginginkan jawaban darinya, banyak yang bertanya padanya apakah ia sudah putus dengan Snape atau belum, memang apa masalahnya dengan mereka? Lagi pula dia dan Snape tidak benar-benar berpacaran.
"Bukan urusanmu" akhirnya Falicia menjawab.
"Ku anggap sudah" kata Trelawney, lalu berjalan keluar dari kelasnya.
"Terserah" gumam Falicia, entah kenapa dia benar-benar benci pada guru ramalan yang satu itu.
Dia kembali menyibukkan dirinya dengan memindahkan tanaman ke tempat yang bercahaya, ternyata menjadi guru Herbologi tidak gampang, dia harus bisa menjaga semua tanaman agar tidak ada yang mati, layu ataupun rusak.
Namun kesibukannya kembali terganggu oleh seseorang yang lagi-lagi memasuki kelas yang terbuat dari kaca itu, Falicia hendak membentak karena dia pikir orang itu adalah Trelawney yang melupakan sesuatu, namun dia salah, Severus Snape berjalan disana sambil melihat sekitarnya.
Falicia menggeram kesal, kenapa pria itu berada disini? Atau dia kehabisan bahan ramuan lagi?.
"Apa maumu?" Tanya gadis itu.
"Mandrake" jawab Snape, tanpa menoleh pada orang yang bertanya.
Falicia membiarkan pria itu terus mencari sampai kelelahan, dia akan memberitahu dimana letaknya jika saja Snape bertanya, namun pria itu benar-benar memiliki gengsi yang teramat tinggi.
Falicia melanjutkan pekerjaannya.
Sekitar 30 menit lamanya, Snape berdecak kesal karena ia tak menemukan apa yang dicarinya, ia mengacak rambutnya. "Sialan, dimana kau menaruh Mandrake-mandrake itu?" Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love✅
Teen Fictiondimulai dari Sybill Trelawney yang mengungkapkan perasaannya kepada Severus, bahkan terus mengejarnya meskipun Severus menolaknya berulang kali, sampai seorang guru baru datang dan menawarkan bantuan kepada Severus untuk membantunya menjauh dari Pro...