Malam ini Falicia akan menghadiri pesta penyambutan yang berada di aula besar, murid-murid sudah mulai bermunculan disana dan suara musik terdengar sampai kamarnya, ia merasa sangat di perhatikan disini, mereka rela membuat pesta hanya demi menyambut kedatangannya.
Falicia mengenakan gaun putih panjang yang menjuntai ke lantai, ia juga memakai mahkota kecil yang berkilau di atas kepalanya, memoleskan make up di wajahnya hingga membuatnya kelihatan cantik, Snape pasti akan semakin jatuh cinta kepadanya.
Falicia langsung menggeleng, kenapa ia berfikir Snape akan semakin jatuh cinta padanya? Pacaran saja mereka tidak, hanya hubungan sandiwara untuk beberapa waktu.
Setelah selesai dengan dandan nya yang membuat dirinya terlihat cantik didalam cermin, Falicia mengenakan sepatu hak tinggi berwarna hitam, lalu berjalan dengan hati-hati sambil keluar dari ruangannya dan menuju aula besar.
Di perjalanan, banyak murid-murid yang menatapnya dengan wajah kagum, Falicia berusaha semaksimal mungkin untuk menyembunyikan wajah merahnya saat semua orang terus berkata kalau dia sangat cantik.
Sampai di pintu aula besar, McGonagall menyambut nya dengan kegembiraan yang luar biasa, dia menuntun Falicia menuju kedalam.
"Kemari sayang, kau tampak sangat cantik"
"Terima kasih Minerva" Falicia tersenyum malu.
"Pacarmu sudah sampai?" Tanyanya.
Falicia menoleh ke arah pintu, apa Snape benar-benar akan datang? Dia serius akan menemaninya berpesta bukan? Mana mungkin dia mengingkari janjinya.
"Mungkin dia sedang dalam perjalanan" sebenarnya ia tak yakin, takut kalau Snape benar-benar tidak datang dan membuat nya malu didepan McGonagall terutama Trelawney.
"Kalau begitu, tunggulah dia dan duduk bersama yang lainnya" McGonagall kembali menuntunnya dan berakhir di sebuah meja besar dengan para Profesor bersama pasangannya masing-masing, Lupin membawa Tonks yang agaknya sangat bahagia, Sinistra duduk bersebelahan dengan agak tak nyaman bersama Flitwick, sedangkan Filch bersama kucing kesayangannya.
Falicia menatap Trelawney yang duduk sambil sesekali menatap pintu, jelas sekali ia sedang menunggu kedatangan pria yang sama dengannya.
Gadis itu ikut duduk sambil berharap kalau Snape akan segera datang supaya acara langsung di mulai.
"Apakah Severus belum datang, Sybill?" Tanya McGonagall khawatir.
"Kurasa belum" jawabnya.
"Aku sudah mengiriminya pesan agar ia datang lebih cepat" kata wanita tua itu. "Tapi aku tak yakin kalau ia mengindahkan pesanku"
Falicia menghela nafasnya.
"Tenang Fal, Severus pasti datang, dia bukan orang yang bisa mengingkari janjinya begitu saja" Lupin berkata ketika melihat kegelisahan di wajahnya.
Falicia mengangguk menyemogakan ucapan Lupin, terus berdoa agar Snape benar-benar datang untuk menjadi pasangan nya malam ini, itupun kalau Trelawney tidak segera merebutnya.
Mungkin sekitar tiga puluh menit Falicia menunggu Snape, sampai akhirnya seorang pria berlari ke arah mereka dengan sangat cepat, ia mengenakan jas hitam, rambutnya di tata rapi dengan pita kupu-kupu merah di kerah baju nya.
Trelawney langsung berdiri begitupun dengan Falicia.
"Severus, darimana saja kau?" McGonagall menegurnya.
"Maaf" dia hanya mengatakan itu, tidak menyebutkan alasan mengapa ia bisa terlambat.
Kepala sekolah menghela nafas panjang. "Baiklah, duduk di samping Sybill karena acara sudah akan di mulai, ngomong-ngomong dimana pacarmu, Fal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love✅
Fiksi Remajadimulai dari Sybill Trelawney yang mengungkapkan perasaannya kepada Severus, bahkan terus mengejarnya meskipun Severus menolaknya berulang kali, sampai seorang guru baru datang dan menawarkan bantuan kepada Severus untuk membantunya menjauh dari Pro...