Snape terbangun dari tidurnya dan merasakan kehangatan di seluruh tubuhnya, namun saat ia benar-benar membuka matanya, ia terkejut melihat bantal-bantal yang semalam di jajarkan oleh gadis itu sudah berserakan dimana-mana, dan sekarang Falicia dengan erat memeluk tubuhnya.
Snape ingin segera melepaskan dirinya sebelum Falicia terbangun, bisa-bisa dia di tuduh yang macam-macam dan dipanggil pria mesum lagi, ia terus berusaha melepaskan pelukan gadis itu, namun nyatanya terlalu erat.
Snape melihat gadis itu menguap dan mulai mengerjapkan matanya, dengan cepat Snape langsung menutup mata dan pura-pura tertidur, dengan begitu Falicia tak akan menyalahkan nya, ia menyeringai.
Falicia membuka matanya yang masih mengantuk, ia mencoba membuka matanya lebar-lebar, namun ia tersentak ketika melihat wajah Snape yang hanya beberapa inci dari wajahnya.
Gadis itu menelan ludahnya, lalu ia menyadari hal yang ganjal dan melihat tangannya memeluk Snape dengan erat, dengan cepat gadis itu langsung melepaskan pelukannya.
"Sialan, kenapa aku memeluknya, seharusnya itu tidak terjadi!" Ia menepuk-nepuk pipinya sendiri, lalu segera mendudukan dirinya dan melihat Snape yang masih tertidur pulas.
"Kau lebih baik tidur saja, wajahmu sedikit lebih baik dari pada wajah dingin yang sering kau tunjukkan saat membuka mata" gadis itu bergumam sendirian.
Falicia memastikan kalau Snape benar-benar masih tidur, lalu ia mengusap pipi pria itu yang sedikit pucat, Snape menegang.
"Kalau saja aku bisa berjalan, aku akan memasak untukmu sekarang juga, maafkan aku" ia benar merasa tak berguna, Snape jadi ingin segera membuka matanya, namun ia tahu kalau itu bukan waktu yang tepat.
"Apa kau masih tidur juga?" Gadis itu menghela nafasnya, ia mengelus pipi Snape dengan lembut. "Walaupun aku sering bersikap menyebalkan kepadamu, tapi aku menyayangimu, isshh kau pasti akan menertawakan ku kalau tahu aku berkata begitu"
Snape benar-benar menahan seringainya yang ingin keluar.
Gadis itu langsung menarik tangannya dan tidak ada niatan untuk membangunkan Snape, kini hening hingga tiga menit berlalu, akhirnya Snape memberanikan diri untuk membuka matanya dan pura-pura mengantuk.
"Fal, kau sudah bangun?" Itu pertanyaan pertama yang ia ucapkan.
Falicia dengan kaget langsung menatap Snape. "Se-Severus, selamat pagi" sapa nya dengan agak canggung.
Snape mengucek kedua matanya, lalu ikut mendudukan dirinya. "Kau ingin makan sesuatu? aku akan membuatkan nya untukmu"
Lagi-lagi gadis itu merasa tidak enak dengan pria dihadapannya, jadi ia hanya bisa terdiam.
Snape yang mengetahui isi kepalanya hanya bisa menghela nafas, lalu menepuk pipi gadis itu dengan gemas. "Baiklah, ayo kita buat sarapan bersama" ucap pria itu.
Wajah Falicia yang awalnya murung berubah menjadi sedikit lebih ceria. "Benarkah?"
Snape mengangguk dan tersenyum, lalu ia memanggil kursi roda milik Falicia dengan tongkat sihirnya, kursi itu melaju sendiri dan berhenti tepat disamping tempat tidur.
Snape berdiri terlebih dahulu, lalu ia menggendong tubuh Falicia dan mendudukkannya di kursi roda tersebut.
"Baiklah, ayo kita membuat makanan!" Gadis itu tampak bersemangat, Snape terkekeh di belakangnya, lalu mendorong kursi itu menuju dapur.
Snape mengambil beberapa daging segar yang dibelinya kemarin, lalu tak lupa dengan beberapa sayuran.
"Severus, potong wortel itu, jangan terlalu besar, potong kecil-kecil saja" ucap gadis itu, sedangkan dia sendiri sedang memotong daging yang ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love✅
Genç Kurgudimulai dari Sybill Trelawney yang mengungkapkan perasaannya kepada Severus, bahkan terus mengejarnya meskipun Severus menolaknya berulang kali, sampai seorang guru baru datang dan menawarkan bantuan kepada Severus untuk membantunya menjauh dari Pro...