13

350 42 20
                                    

18+

Sekitar tiga hari setelah kedatangan kakek itu ke rumah Falicia, malam ini gadis itu tengah khawatir memikirkan Snape yang belum menunjukkan batang hidungnya dari tadi sore, sekarang bahkan hampir sudah larut malam.

Lagi-lagi pria itu menghilang darinya, lama-lama Falicia kesal karena Snape tidak memberitahukan kemana dia akan pergi.

Akhirnya karena hari sudah semakin larut, ia memutuskan untuk tidur saja dan memarahi Snape besok pagi, apakah pria itu tidak menyadari bahwa ia begitu mengkhawatirkan nya?.

Lalu saat Falicia hendak berbaring untuk memejamkan mata, suara pintu yang di tarik terdengar, lalu dengan cepat Falicia segera mendudukan dirinya kembali dan menoleh pada orang yang baru saja memasuki kamarnya.

Snape disana, lalu membuka jubah hitamnya dan melemparnya ke kasur, pria itu menggeliat.

"Hari ini sangat melelahkan" ucapnya, sambil berbaring dan tak menyadari seorang gadis yang menatapnya dengan tatapan horor.

"Severus.." suara Falicia yang rendah membuat bulu kuduk pria itu berdiri.

"Hai Fal, bagaimana harimu?" Tanyanya, mencoba memecahkan suasana mencekam, namun tatapan Falicia membuatnya tersenyum kikuk.

"Kau ini darimana saja?!" Akhirnya gadis itu membentaknya. "Ini sudah hampir tengah malam dan kau baru pulang!"

Snape tidak kaget lagi kalau gadis itu tiba-tiba meledak.

"Maafkan aku, tadi aku mencari bahan ramuan di hutan, ternyata hutan nya sangat jauh dari sini"

"Kenapa aku tidak beli di Diagon Alley saja? Biasanya disana banyak bahan-bahan ramuan"

"Aku sudah memeriksanya kesana, tapi ternyata bahan yang kubutuhkan tidak ada di Diagon Alley"

Falicia akhirnya mengangguk pasrah, dia tak ingin memarahi Snape karena itu hanya akan membuang tenaganya saja.

"Kau sudah mau tidur?" Tanya pria itu, sambil menatap gadis yang kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Gara-gara kau pulang, aku jadi tidak mengantuk lagi" cibirnya.

Snape cemberut. "Jadi kau tidak mau aku pulang?" Dia pura-pura marah.

Falicia tertawa melihat pria itu. "Aku hanya bercanda Severus, tidurlah, kau pasti lelah"

"Aku sebenarnya tidak lelah, kau tahu? Aku masih punya banyak tenaga malam ini"

Falicia menaikan sebelah alisnya keheranan. "Lalu kau berencana untuk tidak tidur?"

Snape menyeringai licik. "Kurasa begitu, aku lebih suka melakukan hal yang menyenangkan malam ini" ia menjentikkan jarinya.

Falicia langsung tertarik dengan apa yang dikatakannya. "Apa yang akan kau lakukan malam ini? Aku ingin ikut, tapi kau tidak berencana untuk mengajakku keluar rumah bukan? Itu terlalu menyeramkan"

Snape terkekeh. "Tentu tidak, kita akan bersenang-senang disini saja, tak usah keluar rumah"

Falicia masih kebingungan, namun tiba-tiba Snape sudah berada di atasnya dan mendekatkan dahi nya ke dahi miliknya, lalu Falicia dapat melihat seringai jahat yang muncul dibibir pria itu.

"Bukankah kau mau bermain denganku?" Snape bertanya, masih belum menghilangkan seringai nya.

Falicia awalnya masih kebingungan, jadi ia memutuskan untuk bertanya. "Bermain apa?"

Snape lagi-lagi cemberut. "Jadi kau sudah melupakannya? Ahh sayang sekali"

Belum ada perubahan dari gadis itu, ia hanya kebingungan sambil menatap mata hitam Snape, namun tak selang beberapa detik, wajahnya langsung memerah ketika mengingat permintaannya pada Snape, dia menatap pria itu tak percaya.

Eternal Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang