Pagi ini Snape segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tubuhnya terasa sangat lengket dan pegal, pasti karena aktivitas semalam, meskipun mereka tidak melakukannya berlebihan, tetap saja membuat tubuhnya terasa lelah, agaknya Falicia akan melewatkan sarapan paginya lagi.
Setelah selesai membersihkan seluruh tubuhnya, pria itu keluar dengan celana olahraga hitam dan baju berlengan pendek hitam, lalu mengalungkan handuk di lehernya sambil berjalan ke arah dapur.
Didapur, ia melihat Mrs Elbert yang sedang sibuk menyiapkan masakannya, sedangkan Mr Elbert duduk di sebuah kursi sambil membaca daily prophet.
Snape ikut mendudukan diri di kursi sebelah kanan nya, menyadari kedatangan Snape, mereka semua menoleh.
"Kau sudah bangun?" Pertanyaan bodoh yang ditanyakan Mr Elbert.
Snape hanya mengangguk menanggapinya.
"Apa Falicia belum bangun juga?" Tanya Mrs Elbert, sambil menghidangkan dua kopi di meja makan.
"Kurasa begitu" jawab Snape.
Mr Elbert mendesah. "Gadis itu benar-benar pemalas, nanti akan ku bangunkan"
Snape segera menahannya. "Tidak usah, mungkin dia sedang kelelahan, biarkan dia tidur secukupnya, semalam dia kurang tidur"
"Ahh begitu kah?" Mr Elbert keheranan. "Memangnya apa yang kalian lakukan semalam?"
Wajah Snape memerah. "Ka-kau tidak mendengar apapun bukan?"
Mr Elbert semakin heran. "Tidak, kalau aku sudah tidur, pasti tak akan terbangun oleh gempa bumi sekalipun"
Snape menghela nafasnya merasa lega, syukurlah semalam dia tidak mendengar teriakan Falicia yang menggema, mengingat Snape lupa menggunakan mantra penolak gangguan.
Tapi wajah bingung masih tertera ketika Mr Elbert terus menatap Snape. "Falicia Melakukan hal aneh ya?"
Snape menggeleng. "Tidak, tidak, dia hanya.." pria itu menggaruk tengkuknya, memutar otak sedangkan Elbert menunggu jawabannya. "....dia hanya tidur larut malam karena sibuk membaca novel nya, sudah kusuruh tidur tapi dia tidak mau"
Mr Elbert hanya menggelengkan kepalanya. "Dasar gadis itu, pasti dia selalu merepotkan mu ya?"
Snape tertawa. "Mungkin memang kebiasaannya seperti itu, tapi aku tidak merasa di repotkan olehnya"
Mrs Elbert tersenyum sambil menghidangkan beberapa makanan di atas meja.
"Ngomong-ngomong, Severus"
"Hm?" Snape menoleh pada Mrs Elbert yang memanggil namanya.
"Apa kau serius tentang hal itu?" Tanya Mrs Elbert.
Snape menaikan sebelah alisnya. "Apa maksudmu?"
"Tentang menukar nyawamu dengan putri kami, apa kau serius?"
Snape mendesah, ia sudah mempunyai tekad yang kuat, itulah yang dia inginkan. "Aku sangat serius"
"Severus, kalau mantra nya gagal, kau juga akan mati, tentu kau tidak mau itu terjadi bukan?" Mr Elbert menimpali.
Snape tersenyum kecil padanya. "Jika harus mati bersamanya, itu tidak apa-apa, yang penting aku sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik demi Falicia, jika mantranya gagal, aku tak akan menyalahkan siapapun"
Mrs Elbert menutupi mulutnya yang terisak pelan. "Kenapa kau harus melakukannya? Kau bukan keluarga kami, kau bahkan baru mengenal Falicia beberapa bulan yang lalu"
Snape hanya menyunggingkan senyum tipis nya. "Mungkin kau berfikir begitu, tapi Falicia bilang kalau dia menyayangiku, aku tak pernah mendengar orang yang menyatakan rasa sayangnya padaku secara terang-terangan, jadi karena dia yang menyayangiku, aku juga ingin menyayangi nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love✅
Genç Kurgudimulai dari Sybill Trelawney yang mengungkapkan perasaannya kepada Severus, bahkan terus mengejarnya meskipun Severus menolaknya berulang kali, sampai seorang guru baru datang dan menawarkan bantuan kepada Severus untuk membantunya menjauh dari Pro...