12

242 37 30
                                        

Sekitar tiga hari sudah berlangsung, kadang-kadang Falicia akan merintih kesakitan disetiap malam nya dengan berakhir beberapa penyembuh mengobatinya, Snape juga sering menemani gadis itu di kamarnya, mereka kadang ngobrol bersama dan membaca buku bersama.

Seperti malam ini, Snape sedang memperhatikan gadis nya yang senyum-senyum sendiri sambil membaca buku ditangannya, entah apa yang ia pikirkan.

Karena gadis itu terlalu fokus dengan bukunya, Snape mencoba untuk membaca pikiran nya, namun saat ia hendak melakukannya, Falicia menoleh ke arah nya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya gadis itu, sambil menatap Snape penuh kecurigaan.

Snape tersenyum geli. "Aku hanya menatap mu, lanjutkan saja"

Falicia mendesah, lalu menyimpan buku itu begitu saja dan membaringkan kepalanya dipaha Snape.

"Severus, kau kekasihku bukan?" Tanya Falicia, lebih seperti menggumam.

"Memang kenapa?" Tanya Snape.

Falicia menarik nafasnya, dia tak tahu apa apa reaksi Snape nanti. Lalu ia membuang nafas dan mencoba berbicara. "Pernah berhubungan seks dengan wanita lain?"

Snape mengerutkan dahinya. "Tidak" jawabnya.

"Aku tidak percaya, mana mungkin kau tak pernah bermain dengan wanita"

Snape mulai kesal. "Memang apa tujuanmu menanyakan hal seperti itu?"

Wajah Falicia memerah. "Memangnya salah? Aku hanya ingin tahu" Sejujurnya ia habis membaca novel tentang seorang pria yang berhubungan dengan wanita nya.

"Yeahh, sepertinya dulu aku pernah melakukannya" jawab Snape, agar gadis dipangkuan nya merasa puas.

Falicia mendengus kesal. "Dengan siapa?"

Snape mendesah. "Dengan wanita bayaran, biasanya mereka berkeluyuran di bar, kadang kalau aku sedang merasa kesal, aku melampiaskannya pada wanita-wanita itu"

Gadis itu tiba-tiba merasa kesal, seharusnya dia tak meminta Snape untuk menceritakan kebenaran nya.

"Untuk apa sih melampiaskannya kepada wanita?" Suaranya berubah dingin.

"Itukan dulu, sekarang aku sudah tidak melakukannya lagi" ia berbicara jujur, dia selalu sibuk dengan tugasnya untuk membantu Dumbledore dan Voldemort sekaligus, mana sempat bermain seks dengan seorang wanita?.

Falicia memutar matanya. "Terserah kau saja"

Snape benar-benar tak mengerti dengan pikiran seorang perempuan, saat ia mengatakan kebohongan, mereka akan marah dan menuntut nya untuk bicara jujur, namun saat ia sudah mengatakan yang sebenarnya, mereka malah lebih marah lagi, apa kesalahannya?.

"Severus.." panggil gadis itu, yang membuat Snape kembali menoleh padanya.

"Apa?"

"Kau ingin bermain denganku?"

Snape kebingungan. "Bermain apa?"

Falicia mulai kesal. "Kau tidak mengerti dengan apa yang kukatakan?"

Snape menaikan sebelah alisnya. "Aku hanya bertanya, kau ingin bermain apa?"

Falicia mendudukan dirinya sambil cemberut menatap Snape, pria itu mengusap wajahnya semakin bingung.

"Apa salahnya kalau kau langsung memberitahuku, aku bukan laki-laki yang peka" ucapan Snape ada benarnya, dia bukanlah pria yang peka akan sesuatu, bisa dibilang sangat bodoh tentang perempuan.

"Maksudku bermain denganku" Falicia merasa sekujur tubuhnya sangat panas dan wajahnya kembali memerah. "Bermain seks denganku, aku kan kekasihmu"

Kini giliran pria itu yang memerah. "A-apa kau bercanda?"

Eternal Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang