11

220 38 11
                                        

Tak terasa hari itu telah berakhir dengan sangat cepat, Snape baru saja keluar dari kamar mandi dengan celana pendek dan bertelanjang dada, tak lupa dengan handuk yang terkalung di lehernya.

Pria itu masih berada di ruangan Falicia, gadis itu tak membiarkannya pergi hanya untuk sekedar mengambil pakaian ganti, jadi dengan terpaksa dia hanya memakai celana pendek yang dia temukan di lemari gadis itu.

Snape menyimpan handuk di sebuah kursi lalu berjalan menuju kamar Falicia yang tidak terkunci, terlihat gadis nya sedang melihat-lihat buku miliknya yang saat itu dia beli di Hogsmade.

Snape dengan cepat mengambil buku itu dari tangan Falicia, tentu saja gadis itu kaget karena perlakuan Snape.

"Apa yang sedang kau lakukan dengan bukuku?" Tanya Snape, sembari mengangkat nya.

Falicia memutar bola matanya. "Aku bahkan baru menyentuh bukunya, tadinya aku ingin membacanya, buku apa itu?" Gadis itu balas bertanya, yang membuat Snape bernafas lega, untunglah dia belum membaca isinya.

Sambil menyimpan buku itu di atas lemari tinggi, Snape pun menjawab. "Bukan buku yang seharusnya kau baca"

Falicia menatapnya curiga. "Memang kau membaca apa? Jangan-jangan buku itu tentang hal mesum ya?"

Snape melotot ke arahnya. "Enak saja, aku masih memiliki kewarasan untuk tidak dipanggil pria mesum"

Falicia memanas, lalu ia melemparkan bantal yang ada disampingnya ke arah Snape. "Lalu kenapa berada dikamar seorang gadis sambil bertelanjang begitu?!" Bentaknya.

"Itu karena kau tidak membiarkan aku pergi untuk mengambil bajuku, jadi terima saja aku yang seperti ini" ucap pria itu, sambil menghempaskan tubuhnya di kasur tepat samping Falicia.

Gadis itu benar-benar salah tingkah melihat tubuh indah milik Snape, padahal pria itu hampir memasuki umur kepala empat, kenapa dia masih bisa merawat tubuhnya hingga terlihat menawan seperti itu?.

"Lihatlah, siapa yang mesum sekarang?" Cibir Snape, yang membuat Falicia semakin salah tingkah.

"Apa maksudmu?!"

"Kau terus melihat tubuhku, mau kuterkam?"

Falicia kembali membantingkan bantal satu lagi tepat ke perut Snape, pria itu hanya terkekeh geli, lalu Falicia ikut berbaring sambil menghadap ke arahnya.

"Dasar orang tua mesum!" Bentak gadis itu.

"Sudah kubilang aku tidak tua, jangan memanggilku begitu" ucap pria itu, yang seperti biasa tidak terima.

"Tua tetaplah tua, tidak usah menyangkal"

"Aku tidak tua!"

"Tua!"

Namun tiba-tiba Snape menindih tubuh Falicia dan membuat gadis itu terkesiap kaget, kedua tangan Snape menahan tubuhnya agar tidak menimpa tubuh gadis itu, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu.

"Se-Severus" Nafas Falicia seperti tercekat, ia bahkan sangat sulit untuk mengeluarkan suaranya dalam posisi seperti ini. "Apa yang kau lakukan!" Gadis itu mencoba mendorong tubuh Snape, namun sia-sia.

"Aku melupakan janjiku" ucap pria itu, yang membuat Falicia menampilkan ekspresi kebingungan.

"Janji apa?"

Snape mendengus kesal. "Kau tidak mengingatnya?"

Gadis itu memutar matanya. "Janji apa yang kau maksud?"

"Aku akan memberimu ciuman, kau ingat?" Snape sedikit menyeringai, dia bisa melihat gadis itu memerah di bawahnya, Falicia memukul bahu nya.

"Ka-kau, apa.." Falicia benar-benar gugup, kalau biasanya dia akan menjadi menyebalkan dan cerewet, namun dengan Snape yang terlalu dekat dengannya membuatnya benar-benar hilang akal sampai tak bisa berkata-kata.

Eternal Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang