📖 Ke Mana Aja 📖

71 20 1
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berpura-pura tidak ada apa-apa ternyata menyulitkan, ya."

•••

  "Bilal, Maling sandal!"

   Anggi menyingkir saat Armanda berlari melewatinya untuk mengejar Bilal. Sialnya, Bilal malah berlari-lari mengitarinya. Alhasil, kedua orang itu terus kejar-kejaran di sekitar tubuh Anggi sambil sesekali satu di antara keduanya menjadikan Anggi tameng.

Lieur.

    "Balikin sandal gue!"

   "Anak Djakarta pulang aja sana!"

   "Apa hubungannya sih, Bedebah?!"

   Anggi menutup telinganya. Armanda—anak pindahan Djakarta itu terkenal sering teriak-teriak. Awalnya Anggi tidak percaya, tetapi sekarang dia menyetujui kabar yang beredar di sekolah itu.

   "Balikin nggak? Lo mau gue panggilin guru BK, hooh?!"

   "Panggil sayang aja."

   Anggi tertawa. Ya, tertawa sampai membuat Armanda menatapnya tajam. "Jangan ketawa, Nggi!!"

   "Eh, tahu nama aku?"

   "Tahu-"

   "Ketawa aja, Nggi. Ketawa! Hahahahaha, lucu ya, Nggi."

   Bilal sinting. Dulu saja Anggi pernah mendapat kejailannya. Waktu itu Anggi sedang datang bulan, dengan tidak warasnya Bilal menyembunyikan stok pembalut di UKS agar Anggi minta tolong pada Bilal—satu-satunya penjaga UKS waktu itu—untuk membelikannya keluar. Bilal ingin cari angin.

   Anggi bersedekap, menatap keduanya.

   Anggi bersedekap, menatap keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Udah, deh. Aku mau lewat. Ini kenapa pada ngalangin jalan?"

   "Di sini dulu aja, Nggi! Temenin gue bentar, bantuin sekalian kalau perlu. Rese banget ini jin satu! Bener-bener minta didamprat."

Your Work My Work (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang