Birthday Gift

18 3 0
                                    

Note : huruf miring dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Dan dalam cerita ini dikhususkan jika terdapat beberapa dialog bertulis miring, dimaksudkan bahwa percakapan itu sebenarnya diucapkan dalam bahasa asing (bahasa Inggris).

.

.

"Selamat ulang tahun sayang. Berharap yang terbaik untukmu." Pria itu mencium keningnya lancang.

Ayyana menangis saat itu juga. Sudah. Ia tak sanggup lagi menghadapi perlakuan pria tak bernama yang sudah menghantui hidupnya selama 15 hari belakangan ini.

"Hei .. kenapa menangis? Ayolah sayang, ini hari ulang tahunmu. Berbahagialah."

Bagaimana ia bisa bahagia, jika sumber kesedihannya sedang merayakan ulangtahun bersamanya?

"Not. It is okay. I am fine.." Ayyana mengusap air matanya. Menerbitkan senyum di wajahnya yang tidak lagi berseri manis.

Pria itu menghela nafas lega.

"Sini berikan aku tanganmu. Kita akan memotong kuenya bersama-sama." Ya, pria itu lagi-lagi dengan kurang ajarnya mengambil tangan Ayyana dan menggenggamnya erat bersiap memotong kue tart bertuliskan 'Happy birthday my honey bunny sweetie'.

Sebucin itukah dia? Padahal jelas-jelas wanitanya tidak bisa melihat kue dengan hiasan khusus darinya itu.

Kue terpotong tidak rapih, sama seperti perasaan Ayyana saat ini.

"Baiklah. Sekarang beri tahu aku, apa permintaanmu?"

Bolehkah Ayyana mengatakan bahwa ia ingin kembali? Tidak lagi ada disini bersama pria ini. Bolehkah?

"Ayolah, katakan saja. Apa pun. Aku akan mewujudkannya."

Benarkah? Bisakah Ayyana mempercayai satu kesempatan semu itu?

"I want to go back."

Baiklah. Ayyana menyerah saat ini. Pria itu tidak merespon. Malah terdiam kemudian menghela nafas. Takut-takut ia akan kembali mengamuk.

"Kenapa? Kau tidak senang berada di sini? Bersamaku. Menjalani hari bersama tanpa melewatkan suatu apa pun. Bukankah itu cukup? Kenapa kembali kesana? Apakah cintaku tidak cukup untukmu?"

Hiks!

Lagi-lagi Ayyana menangis. Ia harus bagaimana sekarang? Ia sama sekali tak bahagia disini. Sakit sekaligus tertekan dengan segala cinta dan 'kebaikan' yang dilakukan pria ini padanya.

"I want to go back. Can you make that happen?"

Hening.

Pria itu menunduk. Terdiam. Ia juga tak ingin melepaskan cintanya. Melepaskan satu-satunya hal yang membuatnya sampai gila seperti ini. Bagaimana bisa?

"Apa yang kurang dariku? Apa yang kurang dalam cintaku?"

Ayyana menarik nafas dalam. Mungkin ini kesempatan yang ditunjukkan Allah padanya. Baiklah, ia akan coba sejujur mungkin. Berharap mungkin dengan kejujurannya pria itu bisa sedikit sadar.

"You-, Thank you, thank you very much in advance for all your kindness to me. I am very grateful. Thanks, thank you so much. But, I don't-, I can't. I can't accept all of this. I'm sure you will find a better one than me someday."

To Be Continue...

AyyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang