Are You Okay?

19 2 0
                                    

Note : huruf miring dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Dan dalam cerita ini dikhususkan jika terdapat beberapa dialog bertulis miring, dimaksudkan bahwa percakapan itu sebenarnya diucapkan dalam bahasa asing (bahasa Inggris).

.

.

Jooyeon tak tahu lagi harus mendeskripsikan rasa didadanya seperti apa. Ini rasa yang lain. Bukan hanya rasa penasaran atau kejengkelan semata. Semacam ketertarikan yang tidak bisa ia jabarkan dengan kata-kata. Sepertinya sekarang ia mulai menyetujui tema album terbaru yang ditentukan oleh Mr. Park angkuh itu.

"Hei. Apa kabar? Kau sudah dapat info apapun soal Ayyana?"

Tae langsung duduk berseberangan dengan Jooyeon. Mengangkat tangannya memanggil pelayan. Memesan secangkir espresso hangat.

"Aku baik. Terima kasih. Dan aku tidak dapat info apapun soal Ayyana."

Tae hanya berdehem ria. Malas menatap lawan bicaranya. Ia memalingkan wajah, lebih tertarik melihat pejalan kaki berlalu lalang.

Keheningan lebih mendominasi diantara mereka berdua. Sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Jooyeon sedikit ragu awalnya untuk membuat janji temu seperti ini. Ia kira pertemuannya dengan Tae bisa sedikit memecahkan permasalahan, mencari tahu titik kesalahpahaman yang selama ini membuat Tae seakan-akan membencinya. Hingga akhirnya Jooyeon menghela nafas, bersiap bertanya.

"Jujur. Aku masih belum mengerti. Kenapa kau sangat tidak menyukaiku? Dan apa hubungannya dengan kepergian Ayyana?"

Shit!

Tae merutuk dalam hati. Masih melihat jalan.

"Bisa kau tidak membicarakan hal itu sekarang? Kau mengubah moodku."

Tae melirik sejenak. Tidak suka.

Ya, agaknya Tae benar-benar tidak mudah untuk diajak berdiskusi. Jooyeon yang tadinya terduduk tegak kini menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Baiklah, ia mengalah.

Tak ada lagi percakapan diantara mereka sampai salah satu pelayan menghampiri meja dan mengantarkan pesanan Tae yang kini beralih ke ponselnya.

"Aku rasa, aku menyukainya, Tae."

Tae beralih sebentar dan lagi-lagi menatap garang.

"Kalau begitu, kita bersaing."

Deg!

"Hei .. itu—" Jooyeon langsung berlari keluar cafe mengejar mobil yang dilihatnya itu.

"AYYANA!!!"

To Be Continue...

AyyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang