You are Getting Prettier

16 2 0
                                    

Note : huruf miring dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Dan dalam cerita ini dikhususkan jika terdapat beberapa dialog bertulis miring, dimaksudkan bahwa percakapan itu sebenarnya diucapkan dalam bahasa asing (bahasa Inggris).

.

.

Mr. Park berpakaian spesial hari ini. Menjenguk kekasih tercintanya di rumah sakit dengan seikat bunga mawar, juga jangan lupakan dasi kupu-kupu yang terlampau 'antik' itu.

"Hai.. Sayang. Bagaimana kabarmu hari ini? Kau semakin cantik saja. Apa suamimu masih berani datang ke sini?" Yang ditanya tak merespon. Tetap memandang kosong lantai marmer ruangan khususnya itu.

"Kirana sayang—. Ah atau bagaimana wanita itu memanggilmu. Kiki, begitukah?"

Mr. Park dengan penuh cinta menahan diri agar tidak membelai rambut wanita itu. Tatapannya memuja penuh. Ia tak peduli meski kondisi wanitanya tak lagi baik sejak kejadian waktu itu. Dengan kondisi kaki dan tangan dirantai disisi-sisi ranjang, Mr. Park tetap mencintainya.

"Oo sayang .. bisakah kau melupakannya sekali saja? Dia telah membawamu ke sini. Dan aku, pria tulus di depanmu ini sangat mencintaimu. Tidak peduli apa dan bagaimanapun keadaanmu. Aku akan tetap mencintaimu."

Masih saja dengan segala pujiannya. Mr. Park meletakkan bunga-bunga itu disisi Wanitanya. Ia masih tersenyum bahagia.

"Bicaralah. Apa kau tidak merindukanku?"

Mr. Park setia menunggu sampai Wanita itu melirik perlahan menatap wajahnya.

"Kamu siapa?"

Cih! Bahasa asing lagi. Mana paham Mr. Park dengan bahasa itu.

"Ki... Menikahlah denganku."

Masa bodoh!

"Kamu siapa?!" Lagi-lagi pertanyaan yang sama. Gelagatnya mulai tidak nyaman.

Mr. Park bermaksud menenangkan. Ia pun nekat melanggar peraturan dengan memegang tangan yang terantai itu. Sontak wanita itu mulai bergerak was-was, panik, disusul dengan teriakan-teriakan histeris.

Alarm darurat pun menyala. Menandakan salah satu pasien kembali 'kumat'. Para petugas rumah sakit mulai berdatangan. Memberi suntikan penenang dan mengikat seluruh anggota gerak wanita itu.

"Argh! Kumohon, lepaskan aku. Aku ga bersalah.."

To Be Continue...

AyyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang