Pissed off

23 4 0
                                    

Note : huruf miring dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Dan dalam cerita ini dikhususkan jika terdapat beberapa dialog bertulis miring, dimaksudkan bahwa percakapan itu sebenarnya diucapkan dalam bahasa asing (bahasa Inggris).

.

.

Tae benar-benar membenci bajingan sialan itu. Macam-macam sumpah serapah sudah ia keluarkan untuk menumpahkan kekesalannya. Tangannya tak henti-henti memukuli samsak yang terus bergerak acak.

Jooyeon tak tahu saja. Semua ini terjadi karena kehadirannya. Jika saja Ayyana tak menemuinya hari itu semuanya tak akan terjadi. Ayyana tidak akan menghilang seperti ini.

Bug!

Satu pukulan terakhir.

"Damn bastard!" Hah! Cukup. Sudah cukup.

Ia melempar sarung tinjunya asal entah kemana. Tae tak peduli. Ia mengambil handuk kecil yang berada di tas olahraganya. Mengelap kasar keringat yang menodai wajah tampannya. Sambil menenggak air minumnya, Tae berdiri didepan sebuah cermin panjang yang menampilkan pantulan tubuhnya yang bertelanjang dada. Alisnya bertaut kesal.

Entah kenapa ada perasaan gondok didadanya yang hampir-hampir kalau tidak ia tahan, ia bisa memecahkan cermin kaca didepannya itu.

Lagi-lagi ia melempar botol kosongnya asal. Ia bergegas keruang ganti. Berganti secepat kilat dan segera pergi dari sana. Ia butuh udara segar.

Dengan motor ninja 250R nya ia melaju dengan kecepatan penuh menuju suatu tempat. Di perempatan jalan lampu merah. Handphone disaku celananya bergetar. Dengan earphone ditelinganya ia mengangkat panggilan itu, masih fokus dengan jalan.

"Ya?"

_"Hi .. Tae. How are you?"_

Suara ini.

"Tidak, aku tidak baik. Kau dimana?! Aku sangat-sangat mengkhawatirkanmu. Tolong jangan pergi seperti ini. Aku hampir mati mencarimu disetiap tempat. Kau seperti ditelan bumi—"

Tae kelepasan. Sudah tak peduli lagi jika suaranya terlampau besar sampai bisa terdengar pengendara lain.

_"Calm down, Tae. I am fine."_

"Tidak! Aku tidak bisa tenang selama kau pergi tanpa sepatah kata pun! Aku tidak bisa—"

_"Tae.."_

Mendengar suara lembutnya saja sudah menenangkan hatinya. Tae mulai kembali melajukan motornya dengan lebih perlahan. Menikmati suara indah di seberang sana.

_"I'm sorry."_

Tae menghela nafas. Bagaimana ia tidak memaafkan belahan hatinya? Jika selama ini saja ia selalu berdegup kencang hanya karena melihat wajah cantik itu.

"Bisa kau ceritakan padaku apa yang terjadi?"

_"No. Not now. I'll be back to Seoul soon. I don't know when exactly .."_

Hah... Rasanya Tae ingin menangis saja, akhirnya rindunya beberapa hari terakhir ini terbayarkan.

"너무보고 싶어요, Ayyana." (2)

To Be Continue...

Footnote : (2) dibaca Neomu Bogoshipeoyo yang berarti sangat rindu (= aku sangat merindukanmu, Ayyana)

AyyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang