Selingkuh? Eh..

1 1 0
                                    

Drtt drtt drtt
Bunyi hand phone dan getarannya membuat tidur ku terusik, semalam aku tidur sangat larut karena memikirkan kejadian yang aku dan gabriel lalui dirumah ini. Bagaimana mungkin dengan mudahnya aku membalas pelukkan darinya, dan merasa nyaman karena gabriel mencium kepala ku.

"Halo..." dengan setengah sadar aku mengangkat telfon yang entah dari siapa
"Ayu kenapa lama sekali jawab telfonnya? Kamu gapapa kan?" Saut seseorang yang suara nya amat sangat familiar di telingaku
Dengan kesadaran yang penuh aku lirik layar hp ku, terpampang jelas panggilan dari *Pak Gabriel* menghiasi layar handphone ku
"Halo ayu, are you okay?" Saut gabriel memecahkan rasa keterkejutanku
"Eh pak gabriel, ada apa pak?" Ini mulut emang ya ga bisa di kontrol banget, to the poin sekali
"Bapak? Kamu kok panggil aku bapak lagi sih, padahal tadi malam kamu manis banget sama aku!! Ga boleh berubah lagi ayuu" rengek gabriel dari sebrang sana yang entah dimana keberadaannya

"Eh hm.. maaf pa.. eh gabriel, maaf saya hanya kaget. Ada perlu apa?"
"Kamu belum jawab pertanyaan ku ayu"
"Ha? Pertanyaan yang mana gabriel?"
"Kenapa kamu lama banget jawab telfon ku? Kamu lagi ga selingkuh kan dengan laki-laki lain?"
"Ha??!! Maksudnya?" Sungguh kata-kata nya membuat jantung ku kaget secara tiba-tiba
"Kamu lagi ga selingkuh kan, sama dokter revan? Habisnya aku udah nelfon kamu 3x loh"
"Oh itu aku tadi masih tidur gabriel"
"Ini sudah jam setengah sepuluh pagi loh ayu, wah aku baru tau kalau kamu tidurnya kebo juga ya hahaha"
"Ih apaan si engga yaa, ini karena tadi malam aku sulit tidur" jawab ku dengan kesal. Enak saja dia bilang aku keboo!

"Kamu pasti mikirin aku yaa hahaha"
"Gabriel apaan sih, tadi malam aku nonton drama korea" jawabku yang pasti nya bohong 100% karena kenyataannya yang diucapkan gabriel adalah benar
"Hahaha kamu lucu kalau bersuara dengan nada kesal, aaaah aku udah kangen banget sama kamuu"
Apa-apaan si gabriel ini!! Please gabriel aku ga mau salah paham lagi :(

"Kamu ga kerja?" Bagus clarrisa, terus jaga langkah move on mu
"Kerja ko, ini aku lagi diruangan. Kenapa kamu juga kangen aku? Mau video call aja?"

Astaga-astaga ada apa dengan gabriel hari ini?! Aku sungguh merinding dibuatnya! Video call? Yang benar saja, kita bukan sepasang kekasih dan yang lebih terpenting adalah wajahku ini pasti buluk sekalii!!

"Haha apaan sih, sudah dulu ya gabriel aku mau mandi" tunggu-tunggu mengapa mau mandi saja aku beritahukan kepada gabriel?
"Mandi yang wangi ya ayu hehehe, eh sebentar aku hampir aja lupa. Nanti sore kamu ada acara?"
"Ga ada, kenapa?"
"Nanti sore aku numpang makan lagi ya dirumah kamu"
"APA?!!eh maaf gabriel maksud ku, kenapa?" Bagus gabriel, ini kaget yang entah untuk keberapa kalinya.

"Hehe habisnya masakan buatan kamu enak deh, please ya boleh yaa"
"Tapi gabriel, hmm bagaimana yaa... kita kan hm apa ya nama nya...
Yaampun aku jadi salah tingkah sendiri menghadapi gabriel, belum selesai aku berbicara gabriel kembali bersuara

"Aku tidak nerima penolakan, nanti sehabis pulang kerja aku langsung kerumah kamu. Bye ayu kamu jangan lupa mandi yaa" gabriel mematikan panggilannya secara tiba-tiba

Ada apa dengan gabriel? Dan apa yang baru saja terjadi? Mengapa situasi ini merujuk kepada hubungan yang biasa aku baca di novel-novel? Ahh tidak-tidak clarrisa!! Tolong jaga langkah move on mu!!

Ahh dari pada memikirkan gabriel lebih baik aku bersiap, rencana ku siang ini adalah membeli beberapa novel dan buku bacaan lainnya, karena koleksi buku bacaan ku sudah habis. Tapi aku memerlukan beberapa menit ke depan untuk mencerna apa yang terjadi barusan

_____________________________________

Disinilah aku sekarang, di toko buku yang berada di salah satu mall di kelapang gading, ahhh entah mengapa toko buku adalah hal yang tepat untuk melepas penat. Ditengah-tengah euforia ku yang sedang memilih buku mana yang akan di beli tiba-tiba seseorang menyapa ku

"Clarrisa..."
"Dokter revan?" Kepala ku secara reflek mencari sumber suara tersebut.
Wahh bagaimana bisa aku bertemu dengan dokter revan disini?

"Aku takut salah orang, pantasan saja seperti kenal, ternyata benar kamu" sambung dokter revan kepada ku

"Hehe dokter sama siapa kesini?" Aku melihat ada anak perempuan cantik yang kira-kira usia nya 10 tahun. Jangan-jangan itu adalah anaknya dokter revan. Wah sungguh bibit unggulan sekali
"Sama keponakan ku, elsa ini tante clarrisa teman kerja om dirumah sakit"
"Halo tante aku elsa" sapa anak kecil cantik ini,
"Aku kira anaknya dokter haha, halo juga cantik, dokter ponakannya cantik banget deh"
"Terimakasih tante" jawab elsa begitu imut

Dan selanjutnya mengalir begitu saja. Aku menemani dokter revan memilih hadiah untuk elsa, ternyata hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dokter revan ini sudah tampan, mapan, sayang anak-anak lagi hihihi idaman banget deh. Dokter revan akhirnya membelikan piano yamaha digital berukuran sedang untuk elsa, wah ternyata elsa menyukai musik sama seperti ayahnya.

Aku merasa benar-benar insecure melihat semua ini. Aku yakin kelak ketika elsa dewasa ia akan menjadi artis, penyanyi atau dokter sama seperti keluarga-keluarga lainnya. Setelah apa yang diinginkan sudah didapatkan, elsa memaksa ku untuk ikut makan bersama dengan mereka. Aku sungguh tidak bisa menolak ajakan elsa anak cantik dan manis ini, seusai makan bersama dokter revan menawarkan diri untuk mengantarkan aku pulang, hitung-hitung menghemat ongkos jadi aku iyakan ajakannya tersebut.

"Habis ini belok kemana ris?" Tanya dokter revan ketika sudah memasuki gang ke arah rumah ku

"Belok kiri terus lurus saja dok, mentok pagar hitam dengan fiber biru itu rumahnya" jelas ku menimpali pertanyaan dokter revan

"Tante clarrisa, boleh ga nanti kita main lagi? Aku suka deh sama tante"
Ahhh imut sekali si elsaa, aku sungguh sangat menyukai anak kecil apalagi yang seperti elsa

"Boleh dong sayang, tante juga seneng banget bisa main sama elsa hari ini"

"Ye.... asikk bener ya tante, nanti aku sama om revan boleh juga kan main ke rumah tante?"

"Iyaa boleh dong"

"Baiklah, maaf om menyela tapi kita sudah sampai dirumah tante clarrisa"

"Tante bener ya kita akan main bareng lagi?" Elsa kembali bertanya, ah entah mengapa elsa seperti tidak memiliki teman

"Iya dong sayang pasti nya, tante boleh peluk kamu?" Akhirnya elsa memelukku, karena posisinya aku duduk bersama elsa dibelakang dan dokter revan menyentir didepan. Bukannya tidak sopan, ini permintaan dari elsa

Namun tiba-tiba kaca mobil doker revan diketuk dari luar

Tok... tok.. tok..
"Ayu buka!! Ayu bukaa!!" Suara gabriel dari luar, ternyata pelakunya adalah gabriel. Ada apa ini? Mengapa gabriel ada didepan rumah ku?
Dengan reflek aku melepas pelukkan ku dari elsa dan membuka pintu mobil dokter revan

"Gabriel ko kamu.." belum selesai aku berbicara gabriel menarik ku untuk segera keluar dari mobil revan

"Kamu dari mana si? Handphone kamu kenapa ga aktif?!" Entah mengapa gabriel marah dan terlihat seperti sangat khawatir? Ah masa iya

"Loh gabriel, lo ada disini?" Suara dokter revan membuat kilatan khawatir berubah menjadi kilatan amarah yang akan segera meledak.

Ya Tuhan ada apa ini?

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang