Kembali Bertemu

25 4 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama ku untuk memulai hidup sebagai seorang pegawai disalah satu rumah sakit swasta di Ibu Kota Jakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana, aku melamar pekerjaan di salah satu rumah sakit

Keberuntungan menyertai ku, setelah memasuki berkas lamaran dan menunggu 3 hari aku mendapatkan panggilan untuk mengikuti tes wawancara setelah itu aku diterima dan bisa bekerja pada hari ini.

Betapa bersyukurnya aku bisa diterima bekerja di rumah sakit ini, karena faktor background pendidikan sarjana ku yang tidak lulus dari perguruan tinggi elite  atau pun perguruan tinggi negeri yang membuat ku merasa minder dan berkecil hati untuk bersaing melamar pekerjaan dengan orang-orang lain.

Aku harus berkerja untuk menyambung pendidikan ku karena aku sadari jika hanya mengandalkan gelar sarjana saja di era globalisasi ini pasti nya aku akan tertinggal, maka dari itu aku memantapkan diri untuk bekerja lalu menabung untuk mengambil gelar profesi ku yaitu Apoteker.

Sebagai pegawai baru dan pengalaman pertama bekerja, pasti semangatku masih menggebu-gebu. Sejak pukul 4 subuh tadi aku sudah bangun, menyiapkan diri, berlatih di depan cermin untuk berkenalan dengan teman-teman ku yang baru nanti. Aku akui, bersosialisasi di lingkungan baru adalah kelemahan ku.

Aku selalu mengkhawatirkan akan seperti apa nanti lingkungan pekerjaan ku? Apakah orang-orang disana baik? Apakah aku cukup pantas untuk bekerja disana? Apakah kemampuan ku sudah sama dengan mereka? Atau bahkan untuk penampilan aku selalu merasa minder.

"Clarisa kamu pasti bisa!!" Gumam ku selalu menyemangati diri ku sendiri untuk memulai hari yang baru di pengalaman pertama ku

Sejak pukul 06.30 aku sudah selesai bersiap-siap dan sudah selesai sarapan. Bersiap untuk pergi sepagi ini untuk menghindari kemacetan yang suka terjadi di kota ini

Tidak butuh waktu yang lama, aku sudah sampai dirumah sakit. Ku parkirkan motor ku, kembali merapihkan diri, kembali mendopamin kan otak supaya tetap tenang dan jangan khawatir

Aku benci rasa tidak percaya diriku. Rasanya aku ingin melepaskan ini semua dan terbebas dari cangkang ini.

"Selamat pagi pak" sapa ku kepada satpam yang sedang berjaga di pintu masuk rumah sakit

"Selamat pagi mbak, ada yang bisa dibantu?" Saut satpam itu

"Begini pak, saya pegawai baru. Masih bingung ruang farmasi disebelah mana ya pak?"

"Oh ruang farmasi dari ruang pendaftaran belok ke kanan lurus sedikit nanti ada plangnya mbak"

"Oke pak terimakasih banyak ya.."

"Iya mbak sama-sama"

Ku langkahkan kaki ku lurus sampai ke ruang pendaftaran belok ke kanan dan ah iyaa aku melihat plang bacaan ruang farmasi

Namun apakah sopan jika aku tiba-tiba masuk? Pastinya tidak akan sopan kan? Karena aku belum di kenalkan oleh pihak rumah sakit

Apa yang harus aku lakukan ya? Kekhawatiran kembali bermunculan, tiba-tiba aku menjadi bingung apakah harus kembali keruang HRD kemarin atau menunggu sampai ada pegawai lain yang akan masuk ke ruang farmasi ini juga

Tiba-tiba di tengah kebingungan yang sedang melanda ada suara yang mengintrupsi memecahkan fokus ku

"Permisi mbak, ada yang bisa saya bantu?"

"Oh.. iya halo permisi" sial aku gugup ditempat yang salah. Bahkan untuk menjawab pertanyaan dari wanita di depan ku ini saja aku bingung

"Mau menebus obat mbak? Resepnya bisa di taruh di meja depan, nanti ada keranjang resep nah resepnya bisa di taruh disana"

"Eh bukan-bukan saya tidak ingin menebus obat, saya pegawai farmasi baru mbak"

"Ohh mbak pegawai baru nya. Kemarin pak gabriel sudah bilang akan ada pegawai baru..."

Deg.. mendengar nama gabriel disebutkan ternyata membawa efek yang sangat hebat bagi hati ku

Dia bukan gabriel itu risa jadi tetap tenang okeh tetap tenang..

"Ayo mbak mari masuk, sebentar lagi pak gabriel datang. Nanti jika beliau sudah datang mbak bisa memperkenalkan diri masuk ke ruangannya itu di samping"

"Maaf mbak sebelumnya pak gabriel itu siapa ya? Soalnya kemarin sewaktu saya interview dibagian HRD tidak ada yang nama nya bapak gabriel"

"Pak gabriel itu kepala farmasi disini mbak, ayo mbak masuk-masuk..."

"Ah iya terimakasih.."

Huff akhirnya aku bisa bernafas lega Terimakasih Tuhan sudah mengirimkan mbak siapa ya itu nama nya ampun aku sampai lupa berkenalan dengan wanita tadi

"Teman-teman selamat pagi.. perkenalkan ini ada pegawai baru. Ayo mbak perkenalkan nama nya"

Setelah masuk ke ruang farmasi wanita yang tadi membantu ku membuka awal perkenalan dengan teman-teman di lingkungan baruku

"Terimakasih mbak, halo semuanya perkenalkan nama saya clarrisa ayu. Saya lulusan dari ISTN baru lulus tahun ini senang bertemu dengan kalian dan mohon bimbingannya" yaampun good job risa.. bahkan perkenalan nama saja kamu grogi

Aku layangkan pandangan ku ke sekitar dan melihat respon dari teman-teman baru ku. Dan ternyata mereka semua tersenyum dan membalas perkenalan namaku dengan baik.

Aku bersyukur kejadian pada waktu itu tidak terulang, karena ada rasa trauma yang menghantui jika aku berada di lingkungan sosial yang ramai

"Melia apakah pegawai baru nya sudah datang?" Tiba-tiba pintu apotek terbuka dan suara pria dari belakangku mengagetkan aku

"Oh selamat pagi pak gabriel, ini dia anak baru nya pak" saut wanita yang tadi masuk bersama ku

"Ris itu pak gabriel sudah datang"

"Ah iyaa mbak.." ku balikkan badan ku dan menundukkan kepala ku tanda sebagai hormat ku kepada atasan baru

"Selamat pagi pak gabriel, saya clarissa ayu, pegawai baru mohon bimbingannya pak " ku dongakkan wajah ku menatap atasan baru ku dengan menampilkan senyuman terbaik ku
dan tiba-tiba...

"Selamat pagi juga ayu, senang bertemu dengan kamu lagi"

Deg... ada apa ini? Mengapa dia gabriel yang sama yang menyebabkan kehidupan sosial ku berubah?

Lihat tatapan mata nya itu!!! Tetap sama seperti 7 tahun yang lalu, masa dimana  aku mengungkapkan perasaan ku padanya ...

Tuhan apa lagi ini?







Bersambung 😁

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang