Hari ini adalah hari terakhir ku menjalankan Masa Orientasi Siswa (MOS), dan sebentar lagi aku akan menjadi siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Hingar bingar masa MOS sebentar lagi akan berakhir. Di hari terakhir ini seluruh peserta MOS di tugaskan untuk meminta tanda tangan kakak-kakak osis yang menemani masa orientasi
Bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan misi ini karena kakak-kakak osis banyak yang menghambat kegiatan ini seperti kita harus menebak nama nya terlebih dahulu, name tag yang mereka pakai sengaja di tukar dengan teman-temannya yang lain
"Ris kamu berapa tanda tangan lagi yang belum?" Tanya widia teman satu sekolah ku sewaktu SD
"Baru dapat 5 nih wid, susah banget deh buat dapetin tanda tangan kakak-kakak nya"
"Baru 5?? Astaga risa 10 menit lagi waktunya selesai loh, ayo aku bantuin kamu nyari tanda tangannya"
"Males wid udahlah biarin aja, ga akan di hukum juga. Emangnya kamu udah dapatin semua tanda tangan kakak-kakaknya wid?"
"Satu lagi nih belum ris, temenin yuk!" Widia menarik tangan ku membawa ku ke dalam kerumunan peserta ospek yang sedang meminta tanda tangan kepada kakak senior laki-laki. Sepertinya dia cukup populer, terlihat jelas dari kerumunan kaum hawa yang entah ingin tanda tangannya atau sedang mencari perhatiannya
"Kak.. aku minta tanda tangan nya boleh?" Teriak widia tepat di gendang telinga ku
"Duh wid ga pake teriak-teriak juga bisa wid" keluh ku kepada widia. Lebay sekali fikirku
"Kalau ga teriak nanti ga di denger sa" timpal widia kepadaku
Ampun deh, please deh widia luas koridor depan kelas 12 ini tidak semegah stadion gelora bung karno
"Ka aku minta tanda tangannya" buku tulis dari teman-teman seperjuangan ku banyak yang mengenai kepala ku, bahkan mereka berdesak-desakkan
Bau yang tidak sedap, udara yang panas membuat rasa lelah ku semakin nikmat
"Ayo tebak dulu siapa nama saya" kata kakak kelas laki-laki yang sedang merasa naik daun karena teriakkan-teriakkan dari teman-teman perempuan yang terlalu lebay
"Ka gabriel.. nama kaka, ka gabriel" teriak widia semangat sekali
"Ka gabriel ketua osis"
"Ka gabriel ganteng"
"Kaka afgan kw nya aku"
Dan masih banyak suara-suara alay yang bisingnya minta ampunDan lebih menyebalkannya lagi mengapa kakak gabriel ini bukannya langsung memberikan tanda tangannya langsung saja!! Pakai ketawa-ketawa segala!! Merasa jadi artis sepertinya
Ampun manusia haus akan popularitas pasti.
"Ka bisa dipercepat aja ga kasih tanda tangannya?" Suara ku menggerutu menimpali kekehan ka gabriel dan teriakkan teman-teman yang lain
"Ayo sini kamu, saya duluin kamu untuk mendapatkan tanda tangan saya"
Maksudnya bagaimana ini? Dia berbicara dengan siapa? Lalu mengapa mata nya melihat ke arah ku?
Ku layangkan pandangan ku ke kanan dan kiri ah mungkin buat teman wanita di samping ku atau di belakang ku.
"Wid, aku udah ga kuat desek-desekkan. Aku nunggu di kursi depan kelas itu ya"
Widia tidak menggubris suaraku!! Astaga fokus sekali dia teriak-teriak
Aku langkahkan kaki ku keluar dari kerumunan itu, namun tiba-tiba suara laki-laki itu kembali terdengar dan lebih keras
"Clarrisa ayu, kamu ga mau dapat tanda tangan saya?"
Sebentar-sebentar ini dia manggil nama saya barusan? Serius? Kenapa? Atau mungkin ada siswi lain yang nama nya sama dengan saya?
"Risa iihh itu kamu dipanggil ka gabriel" widia menarik ku kembali masuk ke dalam kerumunan alay ini, dan maju menembus pasukkan alay sampai aku berdiri disampingnya ka gabriel
"Kamu clarrisa ayu kan?" Tanya ka gabriel dengan senyum-senyum sok gantengnya itu
"Iya betul ka, permisi..." belum selesai ucapan ku terpotong oleh gelak tawa nya
"Hahahaha permisi mau kemana emang?" Tawa nya pecah
"Sini kamu aku spesialin kamu untuk dapat tanda tangan saya. Maaf ya sudah membuat kamu menunggu lama"Setelah berkata seperti itu dia membubuhkan tanda tangannya di buku tulis ku.
Kenapa sekarang aku merasakan hal alay juga? Kenapa sekarang aku ingin teriak bilang terimakasih kepada dia? Sebentar, perlakuannya ini maksudnya apa? Dan kenapa tidak ada aroma bau ketika berdiri di samping nya?
Ini jantung kenapa juga ikut alay, denyutannya menjadi tidak normal. Semenjak kejadian itu, aku menjadi salah satu penggemar ka gabriel, memang tidak sealay seperti yang lainnya. Yang terang-terangan berlebihan memuji secara langsung
Aku alay dengan versi ku sendiri
Mem-follow ig nya dan berbunga-bunga ketika di followback, tidak me-like setiap foto yang dia upload namun mengscreenshoot foto nya dan mengagumi nya sepanjang hari
Merasa special karena ulahnya yang memberikan likenya di foto postingan kuRela pergi ke toilet setiap hari rabu di jam pelajaran ke 3 hanya untuk melihat dia yang sedang jam pelajaran olahraga dan akan senang jika tidak sengaja bertemu di jalan
Memperhatikan dia jajan di kantin mana? Teman-teman nya siapa saja? Ikut ekstrakulikuler apa? Apapun tentang dia selalu menjadi hal menarik yang tidak pernah bosan aku perhatikan
Dan satu hal yang membuat virus aneh ini semakin menggerogoti hidupku, setiap kali aku memandangi dia dari kejauhan entah mengapa dia seperti bisa merasakan dan memandangiku juga lalu tersenyum menanggapi aku yang tertangkap basah melihat kearah dia
Semua kejadian ini membawa ku kedalam definisi angan-angan bahwa ia juga menyukai diriku
Tolong, aku perlu penawar racun bucin ini.
Terimakasih buat teman-teman yang sudah membaca, jangan lupa bantu vote dan share keteman-teman yang lain terimakasih ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Romancenyata nya aku memang bucin garis keras mu. cirebon, 16 oktober 2020