Setiap bait kalimat yang kuucap dulu
Aku hanya mengingat bagian paling menyakitkan
Entah karena apa,
Sisi diriku yang lain ingin luka itu menetap
Tak menginginkan sebuah kesembuhan,
Karena pada dasarnya tak semua luka itu bisa sembuh
Ada beberapa pengecualian,
Termasuk luka yang dirimu beri
Merasakan nyeri di dada setiap hari bukanlah masalah
Tetapi, untuk bisa merelakan perasaan ini sungguhlah sulit
Dimana letak kesalahan yang ada pada diriku
Mereka yang menyuruhku untuk melupakanmu
Tidak tahu menahu tentang bagaimana perasaan
Yang aku punya untuk dirimu
Mengenang memang jalan satu-satunya
Tapi kehilangan juga konsekuensi paling pastinya.
Senin, 03 Mei 2021, 03.45 PM
PUSPAWARSA_
YOU ARE READING
Teruntuk Rindu
PoetryTeruntuk dirimu yang masih ragu Teruntuk dirimu yang memendam pilu, dan Teruntuk dirimu yang selalu menunggu / puspawarsa_