Bagian 19

3 0 0
                                    


Teruntuk Rindu..


Kini, semesta dan kamu sudah memutuskan

Cukup berat memang menerima keputusan itu dengan kedua tangan

Satu sisi aku ingin berteriak lantang

Sisi lainnya lagi aku ingin langsung menghilang


Bukan ukuran waktu,

Bukan juga karena kamu,

Tapi karena perasaan yang sudah tumbuh

Mengalahkan rasa sakit apapun itu


Aku bisa tersenyum di saat bahagiamu

Pun, aku juga bisa terpuruk saat itu

Berhenti satu-satunya jalan yang harus kutempuh

Tapi, aku tidak yakin apakah aku bisa berjalan ke depan tanpa ada namamu


Semesta, kalau ini jawabanmu

Mengapa hatiku terasa sangat kelabu

Awan mendung selalu melingkupi hati yang sudah pilu

Menunggu hujan air mata turun dari kalbu


Aku yang tidak sempurna di matanya,

Atau karena aku memang tidak berhak atas cinta?

Air mata yang selalu menghiasi wajah bahkan bertanya,

Apakah rasa selalu berakhir luka?


Kalaupun iya, aku lebih memilih tidak mengenalnya

Sejak pertemuan itu harusnya aku buta

Sejak kalimat indah itu keluar dari mulutnya.

Harusnya aku juga tutup telinga


Ini terlalu sakit semesta,

Bisakah dia yang pernah ada

Terhapus dari segala ingatan yang ada?

Diriku sudah terlalu lelah menapaki jalan penuh luka


Jika bisa, matikan saja perasaan ini

Agar aku tak lagi tahu namanya jatuh hati

Tak ada lagi kisah yang terjalin lagi

Hingga aku merasa benar untuk sendiri


puspawarsa_

05 Desember 2021, 09.00 PM

Teruntuk RinduWhere stories live. Discover now