Kaki tak mau menjejakkan
Telapaknya di bumi
Ia hanya ingin terbang di awan
Bersama angan-anganSemua yang luruh di awal
Ia ambil lagi agar kekal
Namun, dirinya terlupa akan satu hal
Dimana, yang luruh adalah khayalMudah untuk berharap
Sulit untuk mengungkap
Senang ketika dianggap
Sedih karena luka yang menancapSemua perasaan yang ada
Masih terbawa di relung dada
Dan semua yang terjeda
Menunggu hingga hujan reda-18 Oktober 2019-
puspawarsa_
YOU ARE READING
Teruntuk Rindu
PoetryTeruntuk dirimu yang masih ragu Teruntuk dirimu yang memendam pilu, dan Teruntuk dirimu yang selalu menunggu / puspawarsa_