Jika semesta raya memanggil
Raga seakan tahu jika terpanggil
Ia dan kamu yang selalu,
Aku dan waktu yang selalu menggerutuKita memang dua manusia
Yang terkadang saling tanya,
Akan kelanjutan sebuah cerita
Dan ia terlalu sibuk merajut bahagiaIa bertanya,
Mengapa aku masih punya rasa
Kujawab dengan tawa
Untuk segera menutupi lukaLambaian malam menuangkan cinta
Pada dua manusia
Yang terkurung dera air mata
Di hidup yang fanaIa dan kamu,
Akan selalu menjadi satu
Di hidup penuh lika-liku
Dan aku tetap menapaki jalan berbatuBerbahagialah untuk ia
Karena ia, hanya satu di dunia
Aku menjadi kesatria
Pada perasaan yang tersia-siaPuspawarsa_
5 November 2020, 6.53 PM
YOU ARE READING
Teruntuk Rindu
PoetryTeruntuk dirimu yang masih ragu Teruntuk dirimu yang memendam pilu, dan Teruntuk dirimu yang selalu menunggu / puspawarsa_