Lekukan bibirku terukir
Hanya karena sebuah pesan singkat
Padahal pesan itu tak begitu berarti
Mungkin aku yang terlalu berharap terlalu cepat
Menginginkan sebuah kasih darimu lagi,
Ah, semua ini tak pernah usai
Kalau saja kamu tak pernah mengirim pesan lagi
Mungkin aku tidak seperti ini
Menggantungkan perasaan pada harapan itu lagi,
Yang keesokannya akan hilang bagai angin lalu
Dan kamu sudah tak mengirim pesan lagi,
Karena sudah menemukan bahagiamu
Bahagiamu yang jelas bukan aku,
Karena aku hanyalah sebuah potongan masa lalu
Yang bisa kamu buang setiap waktu
Lupa, karena yang memiliki perasaan disini cuma aku
Senin, 22 Oktober 2018, 10.45 PM
puspawarsa_
YOU ARE READING
Teruntuk Rindu
PoetryTeruntuk dirimu yang masih ragu Teruntuk dirimu yang memendam pilu, dan Teruntuk dirimu yang selalu menunggu / puspawarsa_