TMK-22

317 22 0
                                    

Andra heran dengan tingkah Key kali ini. Istrinya sering menatap langit malam sambil menyunggingkan senyum. Terkadang memintanya menemani dan memintanya untuk memeluk Key. Tapi tak apa, ia senang dengan tingkah Key yang cenderung manja. Selama ini kan jarang sekali Key bersikap begini.

"Keyla!" panggil seseorang buat lamunan Andra buyar. Ia menoleh mendapati Zag yang terlihat cemas.

"kakek?"

"dimana Keyla?" tanya Zag panik. Andra yang kebingungan pun menunjuk arah belakang yaitu taman di halaman belakang mension. Zag pun bergegas kesana dan melihat cucunya yang tengah duduk bersila sambil menggambar seraya menyunggingkan senyum. "Key" sang pemilik nama menoleh, sesaat Zag akan menghampiri Keyla suara pekikan buatnya urung.

"kakek!?" kaget twins melihat kehadiran kakeknya. Mereka berlari ke arah Zag lalu memeluknya erat. Keyla melebarkan senyumnya kala melihat anak dan kakeknya itu. Kadang ia bingung dengan twins, kadang memanggil Zag dengan sebutan Kakek atau Opa. sebenarnya ia pun sama, kadang memanggil Zag Kakek atau Grandpa.

Key melangkah mendekati Zag kemudian memeluknya singkat, "ada apa Grandpa kemari?" tanyanya.

"karena... tunggu, dimana Yelia?"

Senyum Key memudar perlahan, "Grandma nginep di kediaman Ardalea" jawab Emi buat Zag menatap Key serius. "i know you can feel it" gumam Zag tak terdengar namun Key dapat membaca gerak bibir sang Kakek. Ia hanya bisa tersenyum samar.

Setelahnya Zag pergi bersama Arno guna menjemput Yelia pulang. "Mom" lirih Emi menghampiri Key kemudian memeluknya.

"apa Mommy restui hubungan aku sama Kevin semisalnya aku nerima Kevin" tanya Emi pelan.

"sure, why not" setelah pelukan terlepas mereka berjalan ke arah sofa dimana Andra berada, "kenapa Kakek nampak cemas?" tanya Andra bingung.

"gak tau" jawab Key.

Tak lama setelahnya mereka mendapati kehadiran Yelia bersama Zag dan Arno. Ternyata keluarga Ardalea pun ikut serta tapi entahlah, tak ada lagi kekesalan di hati Keyla.

"Mama" panggilnya menghampiri Yelia dan memeluknya singkat. "kamu kenapa Key? Kenapa kakek mu meminta Mama cepet pulang kan belum ada seminggu" ujar Yelia keheranan.

"kalo kamu gak mau pulang kamu pasti akan menyesal Eli" ucap Zag tegas kemudian berbalik pergi. "lebih baik kalian siapkan makan siang dan kita semua akan makan bersama" lanjutnya lalu pergi ke atas.

Semua dilanda kebingungan saat itu namun Key mengalihkannya dengan mengajak mereka masak bersama. Tentu ada iparnya, sementara keponakannya duduk membantu mengupas bawang. Sedangkan twins memilih menyingkir.

Keyla membantu memasak dalam diam, setelah semua selesai pun ia tetap diam begitu pun dengan twins.

"Mommy..." gumam Arno bergetar. Setelah makan ia pergi ke tepi kolam duduk menyendiri. Saat dimeja makan ia melihat porsi makan Key yang sangat sedikit.

Sementara itu Andra menyusul Key yang pergi ke kamar. Ia penasaran apa yang Key lakukan hingga buat yang lain menunggu lama, bahkan Kakek memintanya menemani Key. "Key" panggilnya saat membuka pintu.

Ternyata istrinya tidur. Aneh, Key jadi sering tidur dan disisi lain juga sering tersenyum. Meski samar! "sayang bangun" ucapnya seraya mengguncang pelan tubuh Keyla.

Pergerakan kecil Key tunjukan, lalu secara perlahan ia membuka matanya. "Andra" panggilnya mengulurkan tangan dan langsung Andra gapai.

Dingin. Itu yang Andra rasakan saat kulit mereka bersentuhan. "kalo aku udah gak ada tolong jaga anak anak ya" ucapnya tiba tiba buat Andra merasa cemas.

"kamu ngomong apa sih," ucap Andra rada kesal. "boleh aku peluk kamu buat terakhir kali?" tanya Key dan langsung saja Andra memeluknya erat, "Key aku mohon jangan buat aku takut" cicit Andra sambil menggeleng. Air matanya mulai luruh.

"maaf gak bisa nemenin sampai usia senja" ucap Key terlampau pelan. Hawa dingin kembali Andra rasakan. "Key... Twins masih butuh kamu sayang hiks"

"waktu aku udah... g-gak lama l-lagi, makasih udah mencintai aku setulus hati
d-dan sepenuh j-jiwa. Aku sayang kalian semua. S-sampaikan maaf aku s-sama twins k-karena gak b-bisa nepatin j-janji untuk g-gak per-gi. I love you Andra" ucap Key tersengal sengal dalam pelukan Andra. Sebelum menutup mata, Keyla masih sempat menggumamkan kalimat syahadat dan berakhir dengan senyuman.

"Key... sayang hiks bangun, aku mohon" tutur Andra pelan mengeratkan pelukannya.

"KEYLA BANGUN!!!"

Seluruh anggota keluarga terhenyak mendengar jeritan Andra yang sangat memilukan. Mereka berlari ke arah kamar dengan tergesa juga perasaan cemas, "Aku mohon sayang, Bangun!" jerit Andra menatap wajah teduh Key.

Mereka semua masuk dan langsung membeku melihat Andra yang menangis memeluk Keyla. "Mommy k-kenapa Dad?" tanya Emi bergetar.

Zag menghampiri Andra dan Keyla lalu segera memeriksa nadi sang cucu kesayangannya. "Keyla kenapa Andra, jawab!" sentak Yelia.

Zag berdiri dengan kepala menunduk, "Keyla udah pulang ke sang pencipta" ucapnya pelan. Twins langsung jatuh berlutut menatap Keyla dengan tatapan kosong. Sementara itu Yelia ia masih tak percaya pun menghampiri tubuh putrinya dan mengambil alih dari pelukan Andra, "Keyla..." panggilnya pelan. "anak Mama yang cantik... Bangun sayang" ucapnya mengusap lembut pipi putrinya.

Tak ada reaksi dari Keyla. Ia setia memejamkan mata, "gak mungkin. Ini cuma mimpi kan? Bilang kalo ini cuma mimpi" ujar Leo menggelengkan kepala tak percaya, "sumpah gak lucu Key, bangun!" sentak Aldo. Saat Vero akan mendekat Arno langsung berdiri menghadang. "jangan deketin Mommy" desisnya menatap tajam sang paman.

Sementara yang lain hanya bisa diam mematung. Yelia setia memeluk tubuh putrinya sambil sesekali mengecup pucuk kepalanya. Sedangkan Andra menangis menggenggam tangan Keyla. "Mommy bangun" gumam Emi beringsut mendekat ke ranjang.

"Mommy! Bangun, aku mohon. Buka mata Mommy demi Aku sama Arno!" jerit Emi mulai kehilangan kendali.

"Mommy sayang aku kan? Kalo gitu bangun! Pleace Mom, ini gak lucu!" ucapnya frustasi.

Sekali lagi Yelia memandang wajah yang memucat, tangisnya semakin pecah kala melihat sebuah senyuman di bibir sang putri. "MOMMY BANGUN!" jerit Emi menangis sejadi jadinya. Dengan sigap Arno menarik Emi ke dalam pelukanya.

"Ar, s-suruh Mommy b-bangun, please..." ucap Emi memohon sambil mencengram erat baju Arno. Arno tak sanggup menjawab pun hanya bisa menggeleng, "bilang sama gua kalo ini mimpi, BILANG KALO INI CUMA MIMPI!" jerit Emi memukul mukul dada sang kakak.

Sungguh hatinya tak sanggup menerima kenyataan pahit ini. Baru 2 jam lalu ia memeluk Mommynya, tapi kenapa tiba tiba Mommynya di jemput pulang?

Andra tak sanggup menerima kenyataan ini hanya bisa diam, perasaannya kembali berkecamuk saat melihat putra putrinya yang menangis. Fransiska yang sedari tadi manangis dalam diam pun pingsan begitu pun Yelia.

"Mommy Please wake up! I need you Mom!" jerit Emi melepas paksa pelukan Arno lalu memeluk tubuh Keyla yang terasa dingin.

Tbc...

Ekhem, author nulis sambil senandungin lagu it's you dari ali gatie and you know guys...?

Author nangis, sumpah sampe idung mampet😭😭

Part ini ngebosenin ya?

._.

THE MONSTER KILLER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang