• 13

371 31 21
                                    

Happy reading
____________________________________

Nabila turun dari tangga menuju ke meja makan yang telah tersedia berbagai macam makanan di sambut oleh kedua orang tuanya yang telah menunggu dirinya "Hai pa,ma" sapa Nabila menarik kursi meja makan

"Gimana sekolah kamu sayang?" tanya mamanya

"Baik kok,cuman" ucapnya sambil menunduk

"Kenapa sayang?" tanya mamanya menggenggam tangannya

"Ravan gak kenal lagi sama aku ma" ucapnya sedih saat mengingat kejadian itu

"Kenapa dia tega sekali?" ucap Papanya

"Ravan berubah" ia enggan mengangkat kepalanya karena ia ingin menutup air mata yang hampir jatuh dari orang tuanya

"Yaudah kamu tenang aja ya sayang,Ravan pasti bakal ingat kamu lagi kok" ucapnya mamanya seraya mengelus punggung tangannya

"Makasi ma,pa" ucapnya sambil tersenyum

Setelah selesai makan ia kembali ke kamarnya dan memikirkan kejadian yang terjadi di sekolah tadi,sakit rasanya saat ia melihat Ravan mulai menyukai orang lain tetapi untung saja ia akhirnya menceritakan ini kepada orang tuanya karena tanpa mereka ia tak bisa melakukan hal ia inginkan "Zera sialan" geramnya sambil menggemam tangannya

Keesokan harinya sebelum bel masuk berbunyi ia pergi menemui Zera di taman yang sudah ada di hadapannya,Zera lah yang telah merebut Ravan darinya "Hai nama lo Zera kan?" tanyanya

"Hm" Zera hanya cuek tak ingin menanggapinya ia kesal kenapa wanita ini menariknya keluar dari kelas hanya untuk sapaan

"Mau lo apa si?" kesal Zera

"Gak...gue cuman mau lo kenal gue doang" ucapnya sambil tersenyum

"Hm"

"Oh ya nama gue Nabila" ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman

"Zera" balasnya mengulurkan tangan

"Lo temennya Ana kan?" ucapnya basa basi

"Mau lo apasi to the point aja" ia semakin kesal karena telah membuang waktunya dengan hal seperti ini

"Santai dong Ra" ucapnya sksd

"Lo sedekat apa sama Ravan?" tanya Nabila

"Temen" jawabnya cuek ia tau kalau hal seperti ini pasti urusan cowo itulah mengapa ia sampai sekarang susah untuk mempunyai pacar karena tak suka mendapatkan drama yang menyebalkan

"Oh temen" ucapnya sambil menganguk

"Tapi kayaknya bukan temen deh" sambungnya yang ingin memancing emosi Zera

"Hm" ia malas berbicara karena ia tahu hal seperti ini pasti sering terjadi ketika kita dekat dengan seseorang

"Lo suka ya sama Ravan?" tanya nya yang ingin memastikan

"Sumpah ni orang gajelas banget" ucap Zera dalam hati

"Kalo iya emang kenapa?" ucapnya sambil menatap mata Nabila yang kini sudah mulai emosi

"Dengerin ya Ra"

"Ravan tu punya gue jadi lo jangan seenaknya ngambil dia dari gue!" Nabila kini hampir di landa emosi tetapi ia bisa menahannya

Zera maju satu langkah menatap mata Nabila yang kini sangat dekat dengannya "Kalo gak mau gimana?" ucapnya dengan nada rendah setelah itu menampilkan senyum devilnya dan meninggalkan Nabila yang kini terpaku karenanya

MYSTERIOUS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang