• 19

69 6 0
                                    

Di dalam pesawat mereka disibukkan oleh laptopnya masing-masing "Ta lo udah pilih siapa aja yang bakal jadi kandidat?" tanya Zera

"Udah tinggal lo pilih aja,mereka semua kandidat terbaik dari yang terbaik gue pilih" ucapnya sambil menunjukkan foto beberapa orang di tablet tersebut

"Hm dia punya pengalaman tapi intelijennya kurang" ucap Zera sambil melihat-lihat kandidat lainnya "Dia gak punya pengalaman tapi intelijennya tinggi" dia bingung banyak kandidat yang tak sesuai keinginannya

"Kan bagus Ra kalau punya intelijen tinggi" sahut Aletta

"Memang bagus cuman kita butuh yang dapat langsung kerja di lapangan"

"Gue ada rekomendasi satu orang buat lo" sambung Aurel

"Siapa?"

"Ini namanya Elard" ucap Aurel

"Oh right! dia orang yang waktu itu lo kejar" seru Ana

"Kok lo bisa tau?" sambung Zera

"Gue juga kejer dia dan sempat ngobrol juga" Aurel menjelaskan kejadian yang terjadi kemarin kepadanya dengan jelas.

"Aku mau liat potensinya bawa di ke markas sini aja untuk lihat kemampuannya" pinta Zera yang di angguki oleh Aurel

"Jadi orang yang gue pilih gimana Ra?" tanya Aletta

"Lakuin kayak Aurel"

Mereka pun duduk di kursi masing-masing yang sebentar lagi akan sampai di Indonesia. Dengan memakan waktu yang cukup banyak membuat tubuh mereka remuk dan kaku untuk di gerakkan.

Setibanya di sana mereka langsung di sambut oleh bodyguard Ganendra di Bandara "Selamat datang Nona-nona" ucap salah satu bodyguard dan kemudian membuka pintu mobil yang ada di depan mereka.

Zera hanya mengangguk kecil dan masuk ke dalam mobil diikuti oleh yang lainnya."Kapan kita sekolah lagi Ra?" tanya Ana sambil mengembungkan pipinya kesal.

"Lusa"

"Lama banget gue kangen sekolah" apa? satu kalimat membut ketiga temannya menatap aneh pada dirinya

Aurel pun langsung mengecek suhu Ana dengan telapak tangannya tetapi suhu Ana tampak normal. "Lo ga demam si Na". Ucap Aurel. "Gue sehat walafiat".

"Sejak kapan lo suka sama sekolah?". Tanya Aletta menatap heran Ana.

"Sejak tadi". Dengan santainya ia menjawab membuat ketiga sahabatnya semakin bingung dibuatnya.

Zera yang malas menanggapi percakapan mereka menyenderkan tubuhnya di dinding kursi lalu memejamkan mata untuk tidur sejenak.

"Rel buat janji untuk besok ke psikiater". Pinta Aletta yang di angguk polos oleh sang empu.

"WOI!!aku masih waras ya!!". Tak terima dirinya dianggap seperti orang gila, ia pun melemparkan tas kecil ke muka Aletta.

Bugh

"Sialan!". Umpat Aletta.

"Salah sendiri!". Ana menggembungkan pipinya dan melipat kedua tangannya di depan dada layaknya anak kecil yang merajuk.

"Dih pose apaan gitu?" tak terima melihat tingkah Ana, Aurel pun langsung menjulitinya.

Perdebatan mereka berhenti 30 menit kemudian dan satelah itu mereka pun sampai di Ganendra Mansion. Zera yang masih tertidur pun di bangunkan oleh Ana dengan jahilnya ia menjepit hidung Zera membuatnya sulit bernapas sehingga tersadar dari tidurnya.

"Anjing!" ucapan kasar yang di lontarkannya membuat seluruh pelayan,bodyguard,bahkan sahabatnya sendiri terkejut. Ana sialan.

"Ra?" Aletta masih dengan wajah bengongnya menatap Zera"Ra lo ngomong apa tadi?" ucap Aletta tak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MYSTERIOUS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang