• 14

366 26 22
                                    


Happy Reading 🤠
____________________________________

"Cowo?atau jangan jangan?" ucap Arga semakin curiga

"Gue berfikir juga gitu" ucap Ravan sambil menopang wajahnya dengan tangannya di atas meja

"Bentar gue panggil Ezra dulu" Arga pergi dari ruang ketua untuk memanggil Ezra

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Arga dan Ezra tiba di ruang ketua "Ada apa Van?" tanya Ezra

"Coba lo besok ke Bandung liat markas di sana" ucap Ravan

"Dan satu lagi bawa Bagas ke sini" sambungnya

"Kenapa Van?" tanya Ezra

"Lo pokoknya bawa Bagas ke sini!" ucap Ravan dengan nada sedikit emosi

"Iya gue besok ke sana" jawab Ezra

"Bawa sepuluh anggota pasukan khusus sama lo dan ingat kedatangan lo gak boleh di ketahui sama anak Bandung apalagi Bagas" Ravan ingin memastikan apakah benar Bagas ada hubungannya di balik semua ini

"Ok Van tenang aja gue pastiin aman besok sore gue berangkat" jawab Ezra

"Gue liat tadi tu penyusup bawa satu berkas,tapi gue gak tau apa isinya" sambung Ravan

"Berkas?" ucap Arga

"Iya tapi lebih sialnya lagi tu orang cerdik hilangin jejak" ucap Ravan

"Dia udah ambil berkas dari kita tapi kenapa semua berkas kita aman-aman aja?" ucap Ezra

"Nah itu yang gue gak tau" ucap Arga

"Yaudah gue pamit dulu mau selidiki ini" pamit Arga meninggalkan mereka berdua

"Van kenapa lo berfikir kalau ini semua ada hubungannya dengan bagas?" tanya Ezra

"Karena sebulan yang lalu Bagas ngebocorin informasi rahasia kita ke musuh" ucap Ravan

"Itulah kenapa gue tebak kalau ini semua adalah Bagas karena sama-sama berhubungan dengan informasi kita" sambung Ravan

"Hm nyambung juga si" ucap Ezra

"Yaudah gue keluar dulu sekarang" pamit Ezra

Kini hanya tinggal Ravan ruangan ini ia masih memikirkan siapa sebenarnya pelaku di balik semua ini,walau ia mencurigai Bagas ia tak ingin terlalu gegabah karena bisa saja ini adalah jebakan agar pengalihan dari pelaku sebenarnya.

Di lain sisi seseorang sedang duduk di meja kesayangannya sambil memutar-mutarkan kursi untuk menunggu orang yang ia tunggu "Sudah beres?" ucap orang tersebut

"Berkas aslinya ada sama saya dan ini" ucap penyusup tadi memberikan berkas tersebut di atas meja

"Hm,tenang aja Ravan ini hanya permulaan" ucap orang tersebut sambil tersenyum smirk

...

Hari tiba kini Ravan tengah berada di kelas duduk di kursi pojok belakang moodnya masih belum kembali sejak kejadian semalam ia meminta orang yang berada di markas semalam untuk merahasiakan ini agar tidak bocor sampai ketua pertama kalau tidak semuanya akan hancur

"Udah Van tenang dulu si Arga juga lagi selidikin" ucap Farel membujuknya

"Ia Van ntar juga pasti ketemu kok sama Arga" sambung Ezra

"Ayolah Van jangan ngambek ntar lo tua lo" canda Arga

"Gak lucu tau ga" kesal Ravan

"Emang gak lucu,siapa bilang lucu?" ucap Arga

MYSTERIOUS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang