Jika sekali saja kamu mencoba mengingat namaku, maka selamanya kamu tidak akan pernah melupakan nama itu.- C -
***
Author POV
Disebuah rumah besar dengan pilar tinggi nan megah, terdapat seorang wanita anggun sedang menatap malas sang anak yang masih tertidur pulas dikasur king size miliknya.
BYURRR
Ember yang berisi air dingin itupun membasahi tubuh anaknya.
"MAMA..!" pekik seorang laki-laki tampan terbangun dari tidurnya. "Apa? cepat mandi sana!"
"Mama..masih jam 6, dingin.." ucapnya kembali menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Cleon bangun!"
"Atau..Kamu mau dibangunin sama papa?" Ancamnya sehingga membuat sang anak langsung terbangun.
"Siap, tidak." ucap laki-laki bernama Cleon itu hormat lengkap dengan cengiran khasnya.
Dia Cleon Alardo Altair. Anak kedua dari pasangan fenomenal, Alardo Altair dan Alya Altair. Genap berumur 18 tahun, Cleon sudah memiliki pacar seorang model yang sedang naik daun. Selain memiliki wajah tampan, Cleon sangat dikenal dengan sifat playboy, tengil dan suka semaunya.
"Pergi mandi dan cepat turun kebawah." ucap Alya tanpa bantahan kemudian melenggang pergi meninggalkan Cleon. "Galak amat nyokap gue." ucap Cleon saat melihat Alya sudah jauh dari pandangannya.
***
Cleon POV
"Selamat pagi Papa ku yang paling tampan se-indonesia." ucap gue sumringah saat tiba didepan meja makan. "Pasti ada maunya itu pah." saut Mama.
'Papa kenapa mau aja sih sama Mama?' batin gue.
"Mama..ga boleh gitu ya sama anaknya. Ga baik." ucap gue lalu duduk didepan Mama.
"Papa pergi dulu." ucap Papa setelah selesai sarapan dan berdiri lalu mengecup pipi kanan mama.
"Ett..kunci mobil leon?" tanya gue langsung menghentikan langkah Papa. "GA. ADA." ucap papa menepuk tangan gue yang berani menghalangi langkahnya.
"Pah..Leon mau berangkat sekolah" ucap gue masih membujuk Papa dan mengulurkan tangan bermaksud meminta kunci mobil yang semalam telah disita akibat ketahuan ikut balapan liar.
"Atau, Gimana kalau Leon nebeng mobil Papa aja?"
"Ga ada ya Leon! ini hukuman buat kamu karena sudah melanggar aturan dari Mama."
"Papa berangkat aja, biar Leon nanti bisa naik angkot." ucap mama berdiri disamping gue dan memberikan tas.
"Papa berangkat." ucap Papa lalu pergi melangkah keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil bersama dengan bodyguardnya tanpa menghiraukan gue. Sadis.
'Untung mama cantik, kalo enggaa..' batin gue menatap kesal Mama.
"Kalo engga? mau apa kamu?" saut Mama dengan tatapan tajam dan bersilang dada seolah-olah tau apa isi hati gue.
"Eh, ga ma, ga ada apa-apa. Yaudah Leon mau berangkat, Bye Mama cantik.." jawab gue dengan cepat mencium pipi kiri mama dan melesat berlari keluar dari rumah.
Sekarang jam 6 lewat 30 menit.
Dengan malas gue mencari angkutan umum yang melintasi rute sekolah SMA NUSA BANGSA.
"Apa kata fans gue kalau tau gue naik angkot?" pikir gue sesaat melihat bus didepan halte. "Bodo amatlah, yang penting gue ganteng." ucap gue tanpa ragu menaiki angkutan umum itu.
Saat gue masuk, banyak sekali tatapan memuja dari cewe-cewe, bahkan ada ibu-ibu juga loh.
"Selamat pagi bu." sapa gue ramah kepada sosok ibu yang sedari tadi sibuk memperhatikan.
"Pagi dek, mau ga jadi calon menantu ibu?" tuturnya.
BUSET DAH! kaget gue pagi-pagi ditanyain begituan.
"Maaf ya bu, tapi saya sudah punya pacar." ucap gue menolak secara halus. "Nah, itu dia pacar saya baru dateng." sambung gue saat melihat seorang gadis dengan rambut panjangnya yang terurai masuk kedalam angkutan umum ini.
"Cantik juga ya." ucap sang ibu. Gue hanya bisa diam dan tidak membalas ucapan sang ibu saat takjub melihat seorang gadis tadi kini duduk bersandar disamping gue.
"Rambut lo bagus." celetuk gue saat melihat gadis itu menguncir rambut panjangnya.
"Lo anak SMA NUSA juga?" tanya gue saat menyadari seragam yang dikenakan gadis itu sama dengan yang gue pake. "Kok gue ga pernah liat lo ya?"
"Lo sariawan? atau.." ucapan gue terhenti saat mendengar suaranya.
"Atau apa?" ucapnya seperti kelepasan.
"Lo anak baru ya?" sambung gue tersenyum sambil memainkan alis. "Hah?" balasnya nampak kebingungan dengan pertanyaan gue.
"Bener kan? lo pasti anak baru. Buktinya, lo ga kenal gue siapa." ucap gue lagi lalu merogoh kantong celana dan mengambil hp saat ada bunyi pesan masuk.
Galen kunyuk:
Dmn?
Nyokap lo td blg klw lo brngkt naik angkot?
Me:
Gue lagi sama cewe.
terkirim.
"Santai, bentar lagi nyampe." ucap gue saat melihat gadis itu diam menatap lurus jalanan.
'Walaupun pake kaca mata tebel yang ngalahin buku sejarah, dia tetap cantik.' batin gue asik memperhatikan wajahnya.
Selang 5 menit, Angkutan umum ini pun berhenti di depan gerbang sekolah Nusa Bangsa.
"TUNGGU!" ucap gue keras dan mengejar gadis tadi yang telah keluar dari dalam bus.
"Ada apa?" tanya nya pelan dengan menundukan pandangannya.
Gue terdiam sesaat.
'Baru kali ini ada cewe yang lebih tertarik liat sepatu dari pada wajah ganteng gue.'
Melihat gadis itu hanya berdiri mematung, gue kemudian melirik nama yang tertera diseragamnya dan tersenyum lebar.
"Gue Cleon Alardo Altair, dan lo harus ingat nama itu."
"See u, cantik." sambung gue dengan santai mengacak rambutnya lalu melangkah masuk kedalam sekolah.
'Calista? Nama yang bagus.' batin gue lagi-lagi tersenyum mengingat nama itu.
***
Part 2 selesai.
Jangan lupa vote dan komen.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALISTA
Teen Fiction"Apakah kebahagiaan itu nyata? Apa aku salah jika aku menuntut sebuah kebahagiaan yang tak kunjung datang? Atau, apa aku saja yang tak pantas untuk bahagia?" - CALISTA Menceritakan tentang seorang gadis cantik berumur 17 tahun dengan kehidupan...