Pemuja Rahasia 2

61 32 11
                                    

*

'Ku awali hariku dengan mendoakanmu
Agar kau selalu sehat dan bahagia di sana
Sebelum kau melupakanku lebih jauh
Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh
'Ku tak pernah berharap kau 'kan merindukan
Keberadaanku yang menyedihkan ini
'Ku hanya ingin bila kau melihatku
Kapanpun, di manapun hatimu 'kan berkata seperti ini
Pria inilah yang jatuh hati padamu
Pria inilah yang 'kan selalu memujamu
A-ha, yeah, a-ha, yeah
Begitu para rapper coba menghiburku
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na
Akulah orang yang selalu menaruh bunga
Dan menuliskan cinta di atas meja kerjamu
Akulah orang yang 'kan selalu mengawasimu
Menikmati indahmu dari sisi gelapku
Dan biarkan aku jadi pemujamu
Jangan pernah hiraukan perasaan hatiku
Tenanglah, tenang, pujaan hatiku, sayang
Aku takkan sampai hati bila menyentuhmu
Mungkin kau takkan pernah tahu
Betapa mudahnya kau untuk dikagumi
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na
Mungkin kau takkan pernah sadar
Betapa mudahnya kau untuk dicintai
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na

🎶Sheila on 7 - Pemuja Rahasia🎶


***
Author POV

Pagi hari yang cerah. Secerah senyuman seorang lelaki yang kini menaruh sebungkus coklat rasa vanila serta secarik kertas rahasia yang diletakkan diatas meja Calista.

"Lo keduluan gue, Cal." ucapnya lalu keluar dari dalam kelas sambil bersiul.

"Udah gila kali ya gue jam segini ada disekolah. Ntar gue gantiin pak Udin sekalian. Gue kan ganteng." ucapnya entah kepada siapa.

Saat ini masih menunjukan jam 06.00 WIB.

Langkah kaki itu kini menaiki tangga, berjalan menuju rooftoop sekolah.

Embun udara pagi tercium sangat segar.

"Cal, pria inilah yang jatuh hati padamu." ucapnya saat melihat kedatangan Calista dari atas atap.

Calista tersenyum menyapa pak Udin, lalu berjalan melewati lapangan. Hal itu tentu saja tidak ingin dilewati olehnya.

Dengan cepat, ia berlari menuruni tangga dan berjalan mengendap-endap saat mendekati pintu kelas 12 IPA 1.

"Pemuja rahasia?" ucap Calista saat melihat nama yang tertulis disecarik kertas.

Kau pemilik senyuman semanis bunga
Kau pemilik aroma seharum vanila
Kau pemilik keindahan bulan Purnama
Dan hanya kau pemilik hati ini, Calista.

Dari sang pemuja rahasia.

Calista membaca isi kertas itu dengan mengerutkan keningnya.

"Siapa?" ucap Calista penasaran masih melihat kertas di tangannya.

"Itu gue, Cal." ucap sang lelaki itu tersenyum kecil dibalik pintu.

***
Calista POV

Tepat pukul 06.10 pagi, langkah kaki ku kini sudah berada didepan gerbang SMA Nusa Bangsa.

CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang