***
Calista POVMinggu malam, tepat pukul 20.00
"Lo mau kemana?"
Sesaat langkah ku terhenti saat ingin menuruni tangga lalu berbalik melihat Tristan yang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Kerumah dia." jawab ku sambil menenteng sling bag kecil.
"Ngapain?" tanya Tristan kembali.
"Jenguk."
"Kamu gamau ikut?" sambung ku bertanya padanya.
"Gue abis telfonan ama dia." jawab Tristan santai.
"Serius?" tanya ku cepat.
"Becanda."
"Gue capek kak abis pulang latihan. Lo sendiri gapapa, kan? Gue pesenin taxi." sambungnya dan benar saja ia langsung memesankan taxi.
"Iya. Kamu istirahat, jangan lembur. jangan gara-gara banyak latihan kamu jadi sakit." ucap ku serius.
"Terkadang, tanpa sengaja kita harus menyakiti diri sendiri demi melindungi orang lain." ucap Tristan membuatku tertegun.
"Kamu benar, Tristan." ucap ku lalu menepuk pelan lengannya.
"Aku pergi dulu." Sambung ku tersenyum kecil lalu menuruni tangga satu persatu anak tangga.
"Hampir lupa!" ucap ku dengan cepat mengambil paperbag berisi kotak bekal yang sudah aku siapkan lalu melangkah keluar saat Taxi tiba diparkiran rumah.
"Salam sama laki lo, kak. Hati-hati." ucap Tristan melambaikan tangannya padaku saat aku telah masuk kedalam taxi dan taxi itupun melaju keluar dari halaman rumah.
'Laki? Laki im in love with my bestfriend?' batinku dalam hati sembari terkekeh pelan.
**
Tidak butuh waktu lama, kini aku telah sampai di kediaman keluarga Alardo.
"Assalamualaikum.." ucap ku saat melihat pintu besar itu terbuka.
"Wa'alaikumussalam. Ayo masuk sayang."
"Dia dimana, Tante?" tanya ku pelan.
"Kamu langsung ke kamarnya aja. Kebetulan dia lagi istirahat." sambung tante Alya dengan senyum lebar.
"B-Boleh tante?" tanya ku gugup sambil menenteng paperbag untuk Leon.
"Tentu saja." jawab tante Alya dengan begitu antusias.
Sebenarnya, aku kesini atas permintaan langsung dari mamanya Cleon.
"Calista ke atas dulu, Tante.." ucap ku kembali tersenyum canggung lalu mulai menaiki satu persatu anak tangga.
Pikiran ku kembali teringat saat melihat Cleon yang memeluk Denise. Entahlah, rasanya cukup sulit bagiku.
Sesampainya didepan pintu kamar Cleon, dengan ragu aku mengetuk pintu.
Tok,,tok..
KAMU SEDANG MEMBACA
CALISTA
Teen Fiction"Apakah kebahagiaan itu nyata? Apa aku salah jika aku menuntut sebuah kebahagiaan yang tak kunjung datang? Atau, apa aku saja yang tak pantas untuk bahagia?" - CALISTA Menceritakan tentang seorang gadis cantik berumur 17 tahun dengan kehidupan...