Cinta persegi

78 32 7
                                    

*
Disaat aku menunggu tak menentu,
kamu datang tepat waktu.

***
Author POV

Disebuah kamar yang cukup luas, ada 2 sosok lelaki tampan sedang bermain PS. Sedangkan sang pemilik kamar itu kini menggalau sendirian.

Tepatnya pada jam 21.00 malam.

"Oh jadi ceritanya ada cinta segi empat." ucap Eros yang masih bermain PS dengan Faris sengaja menyindir Cleon yang kini sedang duduk di balkon kamarnya menatap keatas langit.

"Segi empat? Udah kayak model jilbab mak gue aja." saut Faris polos seketika Eros terbahak mendengarnya.

"Iya juga ya anjir hahaha.. Si Galen suka Damia, Damia suka Cleon, Cleon suka neng Calista, dan neng Calista malah suka sama Galen." ucap Eros mengingat kisah percintaan teman-temannya itu.

"Mutar situ-situ aja teros." komentar Faris.

"Sering terjadi di kota-kota besar." ucap Eros lagi.

"Lo pernah jatuh cinta ga sih, Ris?" tanya Eros.

"Ya pernah lah. Homo sapiens aja pernah jatuh cinta." jawab Faris sedikit ngegas.

"Ya mana tau lo gabung sama geng pelangi, kan?" ucap Eros dengan watados.

Bug! Faris reflek melempar bantal ke Eros.

"Gue lakik, man." balas Faris membuat Eros tertawa puas.

"Iya-iya maaf, brother."

Sementara si Cleon sama sekali tidak memperdulikan omongan kedua sahabatnya itu.

Perlahan Cleon mengambil Handphone disaku celananya.

Tut.. bunyi panggilan tersambung.

"Halo?" terdengar suara lembut itu seketika membuat Cleon kini tersenyum.

"Hai, Cal..belum tidur?" ucap Cleon seketika membuat Eros dan Faris terdiam saling bersitatap lalu mem-pause game mereka.

"Iya. Aku baru selesai belajar." jawab sang gadis.

"Calista?" ucap Eros dan Faris serempak.

"Ada apa?" terdengar kembali suara gadis dari handphone Cleon.

"Gue mau nyanyi, mau dengerin?" tanya Cleon lembut lalu mengambil gitar yang ada disampingnya.

"Iya." jawab sang penerima telfon singkat.

Cleon pun meletakan handphone nya diatas lantai lalu mulai memetik gitar.

Perlahan nada dari gitar itupun terdengar.

"Mungkin hanya ada satu bintang
yang dapat menghiasi hatimu.."

"Dan jangan pernah engkau siakan
Seseorang yang ada di hatimu.."

Cleon bernyanyi dengan suara khasnya.

"Pastikan hanya ada satu bintang
Yang selalu menyinari jalanmu
Hingga akhirnya kau sadari
Dirikulah yang ada di hatimu.."

Cleon menghentikan nyanyian nya lalu kembali meraih handphone miliknya dan menaruh kembali gitarnya.

"Gimana?"

"Bagus." puji Calista seketika senyuman manis itu terbit kembali di wajah tampan Cleon.

"Thanks. Yaudah sana tidur. Udah malem." ucap Cleon.

"Kamu juga harus tidur."

"Iya Cal."

"Bye. Goodnight, Calista." ucap Cleon mengakhiri telfonnya.

CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang