*
Stress inside, Happy outside.***
Author POV12 MIPA 1
Suasana ruang kelas siang ini cukup panas, banyak dari mereka yang tidak fokus dan mengantuk saat pelajaran bu Nita dimulai.
Tok..tok..
Seketika seluruh pasang mata kini menoleh bersamaan kearah pintu kelas.
"Pangeran gue datang!" seru para wanita heboh membuat Calista reflek menundukan kepalanya. Sedangkan Damia tengah tertidur pulas.
"Si Galen gabosen cakep kali ya?" bisik salah satu gadis yang duduk dibelakang Calista.
"Silahkan masuk." ucap bu Nita membuat Galen melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas dengan sopan.
"Assalamualaikum wr.wb. Selamat siang, mohon maaf jika saya mengganggu waktu belajarnya."
"Gak ganggu kok, demi alek ga ganggu." pekik salah satu penggemar berat Galen.
Galen yang mendengar hal itu hanya memasang tampang datar nan dingin.
"Saya berdiri disini ingin menyampaikan bahwa besok, hari Jumat tanggal 1 oktober proses belajar mengajar diliburkan karena.."
"Woii liburrr!!" Pekik satu kelas kecuali Calista dan Damia yang terkejut melihat kesekeliling mereka berteriak heboh.
"Sttss..!" ucap bu Nita keras mampu membuat kelasnya kembali kondusif.
Sesaat Calista melirik kearah Damia yang terang-terangan menatap Galen serius.
"Karena besok akan diadakannya rapat oleh guru dan orang tua murid. Hanya itu saja yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi mohon maaf, wassalamualaikum wr.wb." sambung Galen tersenyum kecil membuat para kaum hawa berusaha menahan teriakan mereka.
"Waalaikummusalam wr.wb." jawab semuanya serempak.
Dengan sopan Galen berpamitan kembali pada bu Nita setelah itu keluar dari dalam kelas dan bertepatan dengan bunyi bel istirahat.
Kring..2x
"Baiklah, karena bel telah berbunyi, ibu juga pamit undur diri. Selamat siang." ucap Bu Nita dengan membawa laptopnya keluar dari dalam kelas membuat semuanya lega.
"Kantin yuk!" ajak Damia dengan semangat.
"Tapi aku.."
"Gue laper, ayo temenin." sambungnya menarik tangan Calista hingga Calista terpaksa mengikuti langkah kaki Damia menuju kantin.
"Cal!" panggil seseorang membuat Calista reflek menoleh kearah sisi kanan kantin dan menemukan Eros, Faris melaimbaikan tangannya, sedangkan Galen hanya diam melihat ku dengan tatapan dinginnya.
"Ayo!" ucap Damia semangat melangkah menuju kearah mereka.
"Mau makan apa? Biar gue pesenin." ucap Galen berdiri saat Calista dan Damia sudah duduk dihadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALISTA
Teen Fiction"Apakah kebahagiaan itu nyata? Apa aku salah jika aku menuntut sebuah kebahagiaan yang tak kunjung datang? Atau, apa aku saja yang tak pantas untuk bahagia?" - CALISTA Menceritakan tentang seorang gadis cantik berumur 17 tahun dengan kehidupan...