'Sometimes, love its hurt.'***
Author POVSabtu siang, pukul 13.00 WIB.
Seorang gadis cantik kini sedang serius memasak makanan. Dengan lihai tangannya memotong irisan bawang dan langsung memasukannya kedalam wajan.
"Non Calista lagi masak apa?" tanya mbok Jum membuat gadis cantik itu tersenyum kecil sambil mengaduk masakannya.
"Nasi goreng aja, mbok." jawab Calista.
"Pasti untuk mas ganteng, kan?" ucap mbok Jum menggoda Calista.
"Hehe iya. Mbok Jum mau?" tawar Calista dengan senyum ramah.
Mbok Jum menggeleng pelan.
"Saya tadi sudah makan, Non." ucap mbok Jum kembali.
"Alhamdulillah.."
"Selesai." sambung Calista setelah mematikan kompor kemudian menuangkan nasi goreng itu kedalam kotak bekal berwarna biru muda.
"Tristan masih tidur ya, mbok?" tanya Calista kembali.
"Iya, Non. Den Tristan kalau sudah hari minggu pasti bangunnya kesiangan."
"Yaudah, mau bangunin dia dulu." ucap Calista yang dibalas anggukan dan senyuman khas mbok Jum.
Perlahan Calista melangkah menaiki tangga dan tiba didepan pintu kamar Tristan.
Tok..Tok..
"Tristan.."
Tidak ada satuan dari dalam kamar.
"TRISTAN..!" pekik Calista kembali sedikit keras.
"Oi!"
"Tristan!?" Calista terperanjat saat melihat Tristan kini berdiri dihadapannya dengan kaus oblong.
"Loh? Kamu sudah bangun?"
Tristan hanya mengangguk kecil.
"Bukannya kamu setiap minggu selalu bangun kesiangan?"
"Kata siapa?" tanya Tristan dengan mengangkat satu alisnya.
"Kata mbok Jum." jawab Calista dengan wajah polosnya.
Calista tampak sangat lucu saat ini.
Tristan yang melihat itu dengan gemas menarik pelan hidung Calista.
"Gausah sok lucu gitu, geli gue." ucap Tristan lalu berjalan menuruni tangga meninggalkan Calista yang menatapnya sebal lalu ikut menuruni tangga.
"Lo jadi mau kerumah sakit?" tanya Tristan sambil menuang air kedalam gelas.
Dengan wajah sumringah, Calista mengangguk cepat. "Aku udah mandi, udah makan."
"Ga nanya." ucap Tristan singkat lalu meneguk air sampai habis.
"Anterin aku kerumah sakit." ucap Calista dengan cepat menghadang langkah Tristan saat ingin kembali naik keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALISTA
Teen Fiction"Apakah kebahagiaan itu nyata? Apa aku salah jika aku menuntut sebuah kebahagiaan yang tak kunjung datang? Atau, apa aku saja yang tak pantas untuk bahagia?" - CALISTA Menceritakan tentang seorang gadis cantik berumur 17 tahun dengan kehidupan...