Jadi ibu guru aja bisa, apalagi jadi ibu dari anak-anak gue.
Cleon
***
Author POV
Pukul 08.00 Pagi hari
Di koridor sekolah.
"Hai Cal." sapa seorang laki-laki dengan seragam 2 kancing teratas selalu terbuka hingga menampakkan kaos dalaman nya.
Ia melambaikan tangannya dari jauh membuat sebagian orang melihatnya lalu membicarakan nya diam-diam.
"Sejak kapan Pangeran buaya main sama si itik buruk rupa?" komentar mereka.
Tentu saja langkah kaki nya terhenti saat mendengar komentar itu.
"Sejak kapan para kentang busuk bisa bicara?" Ucap Cleon sarkas.
Dialah si Cleon. Meski begitu, ia selalu tidak menyukai hal yang berbau 'Bullying at the school.'
"Lo pada iri kan, karena Calista lebih cantik. Yekan?"
Para gadis itupun terdiam.
"Dih! Kesian." Sambung nya lalu terus melangkah mendekat menuju Calista yang masih terdiam didepan pintu kelas 12 IPA 1.
"Gimana Cal? Jawaban lo semalam? Diterima?" ucapnya sesampai didepan Calista. Cleon bahkan tidak perduli dengan tatapan dari dalam kelas.
Seorang anak IPS mendatangi kawasan IPA hanya untuk bertemu dengan seorang gadis yang selalu mereka hindari. Calista.
"LO NEMBAK CALISTA, YON?" tanya si ketua kelas, Karel Bagaskara atau biasa disapa KB.
Sedikit aneh memang, tapi itulah kenyataannya.
"What!?" pekik Damia yang baru saja tiba didepan pintu kelas.
"Si KB apa-apaan dah? Orang gue cuman nanya Calista mau ga jadi guru private gue. Yekan Cal?"
"Iya." jawab Calista singkat.
"Jadi gimana? Lo mau kan jadi guru private gue?"
"Iyain aja sih Cal, biar cepet." sambar si KB membuat Cleon tersenyum lebar sambil memainkan kedua alisnya.
"Gimana?"
"Iya." jawab Calista singkat lalu mengajak Damia masuk kedalam kelas tanpa menghiraukan respon berlebih dari si Cleon.
"NIH GUE KASIH CEBAN! THANKS BRO!" ucap Cleon berteriak antusias dan kembali berlari menuju kelasnya karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
Di sisi lain, Damia masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar dan ia lihat barusan.
***
Cleon POV
Waktu Istirahat
Gue merasa ada yang aneh dengan diri gue sendiri. Sejak tadi pagi, Mama bahkan tercengang lihat gue yang sudah rapih mengenakan seragam lengkap dengan membawa tas ransel.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALISTA
Teen Fiction"Apakah kebahagiaan itu nyata? Apa aku salah jika aku menuntut sebuah kebahagiaan yang tak kunjung datang? Atau, apa aku saja yang tak pantas untuk bahagia?" - CALISTA Menceritakan tentang seorang gadis cantik berumur 17 tahun dengan kehidupan...
