Enam

9 4 0
                                    

"Makasih ya" Ucap Adira sembari melepas helmnya.

"Iya"jawab Ben dengan singkat.

Adira pun kini sudah berada di balik Pagarnya, menatap wajah Ben yang sangat tampan.

"Bayy" Adira melambaikan tangannya.

Ben pun kini sudah benar benar hilang dari pandangan nya.
Adira Tersenyum kecut ia mengingat dan takut jika bundanya tahu hal ini.
Takut bundanya terlalu marah kepada Ardhan dan menahan Adira untuk dekat dengan laki laki.

Seperti kejadian Kakak bunda Adira yang pernah mengalami hal pahit karena dekat dengan cowok yang terkenal mesum di sekolahnya.

"Ben walaupun dingin tapi ngangenin" Ucap Adira Tersenyum.

Adira pun masuk ke dalam rumahnya meninggalkan pagar rumah yang sudah terkunci itu.

____

Pagi telah tiba, kini Adira sedang bersiap menuju sekolahnya, kali ini berbeda ia tak berangkat bersama Purple girls namun hanya seorang diri.

"Gays maaf ya gw gak berangkat bareng, gw mau ke toko buku Dulu" ucap Adira di telepon itu.

"Okey bay"

Adira mematikan telepon nya, Dia berjalan dan memasukan handphone nya ke dalam kantong Baju seragamnya.

Memandangi jalan yang sepi tanpa ada yang melintas, Menghirup udara segar pagi hari yang cerah.
Tangan Adira tiba tiba ditarik oleh 2 orang dengan identitas yang tak jelas.

Dia menarik tangan Adira dan membekap mulut nya menggunakan sapu tangan.

"Lepasin" teriaknya telat.

Dan di hadapan Adira kini ada satu cowok dengan Hoodie hitamnya dan masker hitam.
Intinya pakaian serba hitam

Cowok itu melangkah lebih dekat dengan Adira.
Dia membuka maskernya dan alangkah terkejutnya Adira melihat bahwa cowok itu adalah ardhan

"Lepasin" dalam hatinya memberontak.

"Lepasin sapu tangannya" perintah ardhan kepada 2 orang itu yang sepertinya adalah Anak buahnya.

"Lo lagi, kurang puas Lo bikin harga diri gw jatuh hah" bentak Adira kepada ardhan dengan tangannya yang masih di tahan oleh 2 anak buah ardhan.

"Lepas" ucap Adira melepaskan tangannya dari tahanan 2 anak buah ardhan.

Adira pun kini sudah leluasa dengan. Tangannya yang sudah terlepas.
Ia menggeleng kan kepalanya ia kira ardhan sudah dibawa ke kantor polisi dan diselesaikan di jalur hukum.

"Gw akan buat hidup keluarga Lo gak tenang"ucap nya

"Ya, setidaknya walaupun gw akan dibawa ke kantor polisi atau dipindahkan ke luar negeri, tapi gw akan suruh anak buah gw buat kacauin Keluarga Lo termasuk bunda Lo" lanjut ardhan menekankan kata bunda.

"Lo gila Dhan, Lo bener bener gila" Racau Adira menerbitkan senyum Liciknya.

"Terserah Lo mau bilang gw gila atau apa, lagipula gak penting buat gw"ucap ardhan

"Mau Lo apa hah, gw capek hadapin Lo"sahut adira

"Have fun untuk sementara" ardhan berbalik dan meninggalkan Adira dan anak buahnya itu.

BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang