sepuluh

4 3 0
                                    

Pagi hari telah tiba, Adira harus kembali menuntut ilmu di SMA Taruna bangsa. Adira kini tengah breakfast bersama keluarga nya yang tak lain adalah bunda dan abangnya.

Suasana hening hanya ada dentingan sendok saja yang berbunyi.

"Dek yang semalem namanya siapa?"tanya Raka

"Andra, pacar Asia" jawab Adira fokus ke roti yang sedang ia santap

"Lo jangan jadi pelakor ye" ingat Raka

Adira memutar bolanya malas, sekedar suka saja tidak bagaimana mau jadi pelakor lagi pun Adira tak mungkin melakukan hal yang membuat Hati sahabatnya sakit.

"Kalian mau berangkat kapan, udah pengen jam 7 nih" Ucap Tika duduk di meja makan.

"Iya ntar dulu Napa bund, sabar sabar"

"Eh iya bang, sekarang aja gw lupa hari ini upacara dipercepat" Adira panik menaruh Pisau dan garpu nya Di piring

Adira menarik tangan Raka
"Bund aku berangkat ya" Adira mencium hangat punggung tangan bundanya dan tak lupa ciuman hangat di keningnya.

Adira berlari keluar rumah sembari menarik tangan Raka.
Raka hanya berjalan pasrah ketika tangannya ditarik paksa oleh adik kesayangannya nya itu.

"Ayo cepet nyalain motornya lelet banget sih lo" gerutunya.

"Sabar napa" Raka naik ke atas motornya dan memberikan helm berwarna hitam ke Adira.

Motor mereka pun langsung melaju dengan kecepatan cepat.

_____

"Indonesia raya merdeka merdeka tanahku negeri ku yang ku cinta" nyanyi semua murid dengan tangan hormat dan pandangan ke arah bendera yang tengah dikibarkan.

Tubuh Adira rasa lemas, dari semalam badannya sudah merasa tidak enak.
Tapi Adira tetap hormat dan menghilangkan rasa lemas dalam tubuhnya itu.
Namun Ben yang berbaris di sampingnya itu terus memperhatikan gerak gerik Adira yang sepertinya sempoyongan.
Diam diam pula Ben khawatir dan mulai suka dengan Adira.

Namun di samping ben ada Icha yang terus memperhatikan nya juga sedikit sedikit Icha terus memperhatikan detail Ben yang tengah menatap Adira.

Brukk

Tubuh Adira terjatuh menimbulkan suara yang lumayan keras membuat Ben tersadar dan langsung berjongkok melihat keadaan Adira.
Adira pingsan membuat semua mata murid tertuju kepadanya namun mereka tahu lagu Indonesia raya yang tengah diputar itu belum selesai dan membuat semua murid harus tetap fokus dan hormat ke bendera yang tengah dinaikan.

Termasuk purple girls yang panik dan menengok ke belakang yang terdapat Adira sudah terjatuh pingsan.
Guru pengawas dari belakang kini menghampiri Adira.

"Ben tolong kamu bawa Adira ke uks" perintah guru pengawas itu.

Ben hanya mengangguk patuh, menggendong Adira menuju UKS hal itu menjadi pusat perhatian murid.
Icha menatap Ben dan Adira dengan tatapan sinis dan benci.
Rasa tak suka dengan Adira semakin menjadi jadi.
Ben sangat panik ia menaruh tubuh mungil Adira di brankar UKS, dia mengambil minyak kayu putih Di kotak P3k.
Ben mengoleskan minyak itu di tangannya dan mendekatkan di hidung mancung Adira.
Tak ada respon dari Adira yang masih pingsan itu, mana tak ada pengawas UKS yang seharusnya menjaga UKS dan memberikan pertolongan pertamanya.

Ben pun membuat teh hangat untuk Adira ketika sudah siuman, dengan telaten ia menuangkan Teh padahal ia benar benar tak tahu bagaimana caranya membuat teh
Mata Adira mulai terbuka, menangkap cahaya yang ada di ruangan itu.

BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang