Dua puluh Enam

2 2 0
                                    

Ketika tau ada pertengkaran antara geng araster dengan geng black wolf di depan sekolah, salah satu siswi langsung gerak cepat mengadu kepada guru bk di ruangannya.

Kini tawuran nya sudah bubar, anggota inti geng araster dan geng dari black wolf di amankan di ruang bk,  lebih tepatnya diinterogasi oleh guru guru disana.

Ardhan tidak sempat diamankan oleh para para guru, lelaki yang menutupi indentitas nya itu sudah terlebih dulu lari bersama salah satu anggota geng motornya.

"Bu saya harus ke ruang UKS buat cek keadaan Adira" Ucap Ben yang sangat khawatir dikala mendengar adira masuk UKS karena terkena pecahan kaca jendela.

"Tidak saya tidak izinkan untuk kali ini,  kalian tuh mau jadi apasi kerjaanya tawuran berantem seperti itu"

"Motif kalian apa seperti itu? " Tanya bu ajeng

Ben dengan sepenuh keberaniannya dia berlari keluar dari ruang BK dan menuju ruang UKS untuk memastikan bahwa Adira baik baik saja.

____

Asia berdiri di samping adira,  menatap sahabatnya itu dengan cemas.
Mungkin jika tadi adira tidak menyelamatkan nya Asia lah yang terkena dari pecahan jendela tersebut.

"Adira" Panggil ben masuk ke dalam UKS dengan dengan raut wajah yang sangat khawatir.

Ben langsung menghampiri adira yang belum sadarkan diri dan masih larut dalam pingsannya itu.

"Maafin gw ben" Ucap Asia Tiba tiba membuat semua orang terkejut.

"Gw salah"

"Gw terlalu jahat sama adira,  gw ga peduli sama dia yang ternyata masih bener bener peduli sama gw"

"Gw nyesel ben" Jawab Asia dengan air mata yang terus mengalir.

Asia benar benar merasa bersalah, ia tak bisa membayangkan jika pecahan kaca itu terkena dirinya.
Asia kira adira tidak peduli dengan keberadaan nya dan dia kira adira juga tidak akan menolongnya tadi.
Ternyata dunia berkata lain,  adira masih peduli dengan nya.
Ya Tuhan... Asia rasa dia sangat bersalah dengan temannya itu.

"GW JUGA BILANG APA HAH? LO GA PERCAYA SIH SAMA OMONGAN GW,  ADIRA GAMUNGKIN JAHAT SAMA LO DAN NGEREBUT PACAR SIALAN LO ITU" kata Ben dengan emosi yang berapi api.

Dia tidak bisa melihat gadisnya eh ralat gadis ini terbaring lemah di brankar dengan banyaknya plester di tangannya itu.

Jessy,  dia reflek memeluk asia yang terus menangis.
Dia mengerti,  Asia nya itu hanya salah paham dan hanya terlalu kalut dalam egoisnya.
Sedangkan aqeela dia malah diam dia bingung harus apa.
Di sisi lain aqeela berada di pihak ben,  menurutnya ben benar tapi di sisi lain pula dia kasihan dengan temannya si Asia.

"Dir ayo bangun" Rengek ben mengusap usap pipi adira yang tanpa polesan make up sedikitpun.

Sama hal nya dengan suasana tegang di ruangan UKS,  di ruang BK juga seperti itu.
Ateez dan Andra memeberikan pembelahan atas pertengkaran ini.

Kata ateez geng black wolf lah yang memulainya duluan, dan ateez rasa salah satu anggota black wolf tau jika guru guru sedang rapat dan membuat mereka berani untuk menyerang geng mereka duluan di sekolah ini.

Ateez juga yakin, ada seseorang yang sedikit mencurigakan disini.
Icha teman ben itu tadi seperti menimbulkan gerak gerik curiga.
Karena icha seperti mengendap endap masuk ke dalam ruang kepsek.

BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang