Tujuh belas

2 2 0
                                    

Adira terbangun dari tidur siangnya di hari libur dan istimewa ini, gadis dengan rambut yang kini dikuncir itu langsung bergegas bersiap siap ke pesta ulang tahun mama Ben yang akan digelar malam ini.

Karena jam telah menunjukkan pukul 5 sore membuat Adira panik karena sekalipun ia belum menemuka baju dan aksesoris yang bagus dan elegan untuk dipakai di pesta sakral ini.

Adira keluar kamarnya dan menghampiri Tika yang tengah menyirami tanamannya di halaman, dengan segera Adira memeluk Tika yang tingginya tak jauh dari dirinya.
Adira memeluk Tika dari belakang membuat Tika terkejut.

"Kenapa dek?"tanya Tika masih fokus menyirami tanaman kesayangan nya itu.

"Akh diajak ke pesta sama Ben bund" ucap Adira

Tika pun menaruh selang air dan melepas pelukan hangat itu. Memandang serius wajah anaknya yang kini berseri seri.

"Serius?"tanya Tika

Adira hanya mengangguk sembari mengeluarkan senyumannya yang sangat manis membuat Tika sendiri gemas.

"Udah nemu baju yang cocok buat dipake?"tanya Tika.

"Nah itu dira kesini mau minta tolong ke bunda bantu cariin dress yang cocok buat Adira" ucapnya dengan senang.

"Ayo kita cari" Tika merangkul pundak Adira layaknya sahabat.

Dan mereka kini sedang mengobrak abrik lemari besar Adira yang beris banyak baju baju yang tidak branded.

Sampai akhirnya mereka menemuka dress pink muda yang sepertinya cocok di tubuh Adira.

"Ini?" Tanya Tika

"Keknya jangan pink deh, putih atau biru kali ya?" Tanya Adira.

Tika pun mengangguk dan kembali mencari cari baju yang cocok untuk Adira dan warna yang cocok juga dengan nya.

Sampai berapa jam kemudian Tika menemukan dress bersejarah nya yang berwarna biru muda itu.
Dress itu adalah dress saat Tika dilamar dan resmi menjadi tunangan alm ayah Adira yang bernama Hasan itu.

"Kamu pake dress ini aja ya?"tanya Tika sembari menunjukan dress dengan warna biru yang tak terlalu pendek dan juga panjang itu.
Motifnya sangat sederhana dan tidak norak membuat Adira tersenyum senang dan mengambil cepat dress itu.

"Itu dress ketika bunda dilamar sama ayah kamu" ucak Tika tersenyum seperti sedang mengingat ingat memori bahagianya bersama orang yang kini telah tiada itu.

"Bunda" peringat Adira

"Bunda jangan sedih, ayah udah tenang disana aku yakin cinta bunda sama ayah gak akan putus" ucap Adira tersenyum.

Tika hanya mengangguk dan terus mengingat memori bahagia bersama suaminya itu.

"Aku coba dulu ya dress nya" Adira berbalm badan dan berjalan menuju toiket untuk mencoba dress dengan model sederhana itu.

Tak butuh waktu lama Adira keluar dari toilet dengan pesonanya bak Cinderella dengan gaun atau dress birunya.

Tak butuh waktu lama Adira keluar dari toilet dengan pesonanya bak Cinderella dengan gaun atau dress birunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang