Bab 8 : Haechan ada-ada saja

9.1K 935 48
                                    

"Iyung iyung!"

"Jisung tunggu sebentar, Hyung sedang sibuk....." Haechan melepaskan tangan kecil Jisung dari bajunya yang sudah tertarik sampai membuat dirinya pun ikut tertarik.

"Iyung! Cung awuu cucuuuu!!"

"Iya sebentar, tanggung nih!"

Jisung kecil mengerucutkan bibirnya padahal badan kecilnya sampai harus berjinjit untuk menggapai baju sang kakak tapi tetap saja diabaikan.

"Icung awuu cucuuuuu!!!"

Lagi-lagi Jisung merengek.

"Aduh mana lagi si Jaemin.... "

Ya perkaranya sekarang adalah, Haechan ditinggalkan dirumah sendirian dengan si bungsu.

Haechan awalnya oke-oke aja toh adiknya tadi sedang tidur jadi dia bisa bebas bermain. Tapi ternyata tak disangka keluarganya malah belum pulang sampai sekarang.

Langit sudah semakin gelap dan Haechan bingung harus apa.

"Sebentar yaa, Hyung bentar lagi selesai." Haechan mencoba menenangkan sang adik tanpa mencoba menoleh sedikitpun. Gamenya terlihat lebih penting.

Jisung kecil yang sudah kelaparan tak tahan dan akhirnya beralih pergi sendiri.

Sejenak Haechan dapat merasakan ketenangan.

Tenang.

Dan sangat tenang.

Bahkan sampai gamenya selesai.

Suasana rumah sangat sunyi.

Perasaannya menjadi aneh.

Barusan,  — dia ditinggal oleh anak kecil yang baru menginjak umur 3 tahun?!

"ASTAGA JISUNG!"
.
.
.
.

"Jisung! Jisung!"

Jeno yang tadi sedang sibuk membaca menyenggol Jaemin yang juga tengah sibuk mengerjakan tugasnya.

"Ada apa?"

"Haechan."

Jaemin menolehkan kepalanya dan melihat kembarannya yang tak terlihat kembar itu sedang menggeliat ditempat tidurnya sambil menyebut nama Jisung.

"Bangunin gih, mimpi buruk mungkin." Nasehat Jeno.

Jaemin menangguk dan beranjak pergi menuju kasur Haechan.

"Haechan."

"Jisunggg!!"

Jaemin menyeritkan keningnya, lagi-lagi Haechan merintih menyebutkan nama adiknya itu.

Mau tak mau Jaemin harus melakukan cara jitu membangunkan Haechan.

Ia tak mau,  Haechan terus menggeliat seperti ulat bulu dan berakhir tempat tidurnya kusut tak beraturan — itu akan baik-baik saja kalau Haechan mau membereskan kamar, pasalnya Haechan kalau disuruh jawabnya nanti mulu, keburu Jaemin greget pengen beresin dan endingnya tetap Jaemin yang beresin,  kan Jaemin gak mau.

Jaemin mendekatkan dirinya pada telinga Haechan dan bersiap membuat suaranya sebesar toa.

"HAECHAN!"

"AKKKK!"

Jaemin melipat tangannya bangga — nah kan anaknya bangun.

Baby of baby | Jisung park Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang