Bab 12 : Capung-capung di air terjun (2)

5.8K 760 53
                                    

Jisung bergelumung di dalam selimutnya.

Anak itu demam, tepat setelah kejadian cebur menyebur. Dan yah, jadi sepertinya teguran kakaknya akan di delay sementara.

Untung saja, kakaknya menemukan si bungsu tepat waktu sebelum si bungsu tenggelam.

Sebenarnya, Mark sudah curiga. Tumben sekali si bungsu tidak mengeluarkan ocehan ria.
.
.
.
.
.

"Chenle,  gak istirahat?" Mark menghampiri Chenle yang sibuk bermain dengan ponselnya.

"Ini sedang istirahat." gumam Chenle tanpa mengalihkan pandangannya.

Mark menatap sekitar, ia barusan mengecek kamar si bungsu, tak ada tanda-tanda kehadirannya.

Bahkan di kamar Jeno, Jaemin, Renjun dan Haechan. Empat anak tengah itu masih tertidur pulas dan juga tak ada Jisung di sana.

"Lihat Jisung dimana?" tanya Mark khawatir.

Chenle menggeleng,  tapi pandangan dan pikirannya masih berkutat pada isi ponsel.

Mark berdecih,  "Chenle, letakan dulu ponselnya. Jisung gak ada."

"Dikamar Jaemin Hyung?" Jawab Chenle acuh.

"Gak ada."

"Toilet mungkin."

"Gak ada Chenle." Mark melipat tangannya, "Di ingat lagi coba. Jisung tadi ada nyamperin kamu gak?"

Chenle menghela nafasnya panjang, meletakan ponselnya dan menatap frustasi sang kakak yang menganggu waktu bermainnya, "Gak ad—"

"—eh.... " Chenle menggantungkan kalimatnya. Di benaknya, tiba-tiba muncul samar-samar suara sang adik yang mengajaknya bermain tadi, "tadi, Jisung sempat minta ijin keluar. Terus—"

Manik Mark langsung melebar, "Terus????"

"Terus gak ada suaranya lagi." Lirih Chenle pelan, ia mulai diliputi perasaan takut,  khawatir dan bersalah sekaligus.

"RENJUN, JENO, JAEMIN,  HAECHAN!  BANGUNNN!!"
.
.
.
.

"Mark hyung...." Lirih Jisung pelan mendapati kakaknya itu irit berbicara. Beginilah jadinya kalau si kakak sudah marah, pasti akan mengabaikan sekitarnya.

Jisung merasa bersalah karena membuat acara liburan mereka berantakan di hari pertama.

"Hyung...." Jisung menarik pelan lengan baju Jaemin, mengeluarkan binar mata memelas. Karena satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah meminta bantuan kakak yang satunya ini.

"Jisung, istirahat." Balas Jaemin datar. Ia sebenarnya tak tega,  jika harus bersikap seperti ini. Namun Jaemin pun sama khawatirnya,  bagaimana jika tadi mereka telat mengetahui keberadaan Jisung?  Bagaimana jika tadi mereka terlambat sedetik saja?

Merupakan keajaiban mereka menemukan Jisung tepat waktu. Jaemin khawatir, jika saja mereka terlambat mengetahui soal ini. Apa setiap mereka akan siap menerima kenyataannya ?

Sekali-kali, memberi pelajaran pada si bungsu.

◆◆◆◆◆

Tidur Jisung terusik mendengar suara heboh di luar kamarnya. Pelan-pelan ia melangkahkan kakinya menuju pintu kamar.

Suara ribut diluar terdengar seperti ocehan dari sang kakak. Dengan perasaan penuh rasa penasaran, Jisung sedikit membuka pintu kamarnya untuk melihat kejadian di sana.

Baby of baby | Jisung park Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang