Bab 13 : hilangnya dompet

5.7K 852 94
                                    

Wah, banyak yang nunggu cerita ini update, kenapa tuh??  Wkwks
Ayo keluarkan komen kocak kalian~
.
.
.

"Hyung~ katanya kalau marah terus nanti cepat tuaaa loh...."

Jaemin mencibir, "Biarin, Ji kan mau Hyung cepat tua."

"Haaaaa~ andweeee~~" Jisung bergelanyut ria di paha sang kakak sambil terus merengek, "Mianhaee...."

"Tidak, sampai Jisung menemukan dompetnya yang hilang."

Yaps, anak bungsu itu sedang mencoba membujuk sang kakak agar tidak lama-lama marah padanya.

Seperti biasa, si bungsu yang satu ini memang ceroboh bikin geleng-geleng kepala. Hadiah ulang tahun dari Jaemin berupa dompet kecil hilang begitu saja beserta isi-isinya.

Tidak taukah dia kalau Jaemin membelinya dengan sepenuh hati sampai harus berkeliling tempat untuk mencari dompet yang pas bagi si bungsu? Supaya yang termuda itu bisa menyimpan uangnya dengan aman, belajar memegang uang sendiri tanpa harus menjadikan hyung yang lain sebagai dompet cadangan.

Jisung juga bingung dan tak ingat sama sekali kemana terakhir kali menaruhnya, "Ji gak ingat...."

"Yasudah, kalau gitu Hyung juga tidak ingat kalau punya adik namanya Jisung...."

"Hueeee andweeee!!!...."

Tidak, Jaemin tidak akan tergerak hatinya kali ini.

◆◆◆◆◆

Haechan menikmati teh dinginnya sambil bersandar pada kursi teras, merasakan angin sepoi-sepoi menabrak wajahnya, "Sore hari ini begitu tentram...."

Tentram....

Sunyi....

"Eh?!"

Seketika, Haechan menegakan badannya, menajamkan pandangannya kesekeliling, "Dan,  apa gerangan rumah menjadi begitu tentram?"

Sore hari adalah jadwal paling anti untuk tenang. Karena, kalau tidak mendengar pertengkaran Jisung dengan Chenle, akan ada perebutan remot televisi antara Jisung dan Jeno, atau Jisung yang sibuk mengoceh ria karena perbedaan pendapat dengan Renjun, atau bisa jadi ribut-ribut di dapur membuat makanan yang katanya supaya mirip chef terkenal tapi berakhir menghancurkan dapur bersama Jaemin.

Dan pelaku keributan disore hari itu, sudah pasti si bungsu.

Oke, tapi kemana bocah kecil itu sekarang? Apa jangan-jangan kejadian penculikan anak-anak itu terjadi lagi?! Atau jangan-jangan, anak itu sedang pura-pura syuting menjadi karakter utama silent voice?!

"Tuhan, bisa kah kau kembalikan dompet ku...,  aku tidak ingin menjadi adik yang terlupakan.... "

Bagaikan pepatah pucuk di cinta ulam pun tiba, Haechan mendapati suara kecil sang adik dari dalam rumah.

Rupanya, anak bungsu itu sedang tergeletak bagai tak berdaya diatas permadani ruang tengah, mengulurkan tangannya ke atas langit-langit rumah.

Walaupun niatnya ingin menikmati sore hari yang tenang, tapi tetap saja hatinya merasa iba dengan si bungsu. Jadilah, ia melangkahkan kakinya menuju tempat si bungsu.

"Kenapa?"

Jisung menoleh mendapati Haechan duduk disampingnya.

"Dompet Ji hilang...."

"Yang mana?"

"Itu loh, yang ada gambar olafnya, hadiah ulang tahun dari Jaemin Hyung."

"Sudah dicari?"

Baby of baby | Jisung park Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang