Kalau ada yang familiar dengan ini, saya terinspirasi dari manga Golden Sparkle.
Typo!
Warning! penggunaan bahasa 18+ !
----
"Sex?"
Banri hampir tidak percaya apa yang sedang ia dengar saat ini. Ia bahkan menjatuhkan ponselnya ke lantai karena terlalu terkejut.
"Oi, kau serius?"
Banri menatap Kumon, yang barusan bertanya tentang 'bagaimana cara melakukan sex'. Kumon sendiri hanya menganggukkan kepalanya pelan.
Ia sangat bersyukur kali ini tidak ada Juza yang sedang bersamanya.
Sebelumnya, Banri sedang bermain gim dengan Itaru sebagai partner onlinenya. Lalu Kumon masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk dan mengunci pintu.
Kemudian inilah yang terjadi. Kumon bertanya tentang hal tidak bermoral kepadanya.
"Kenapa aku?" Banri bertanya sekali lagi. Mencoba kembali ke kesadaran nya, mengambil ponsel yang sempat ia abaikan. Ia yakin di sebrang sana Itaru sedang mengeluarkan sumpah serapah karenanya.
Kumon sendiri tidak terlihat tertekan. Justru bungsu Hyodo itu terlihat semringah. Itu yang membuat Banri merasa lebih tertekan.
"Banri sudah sering melakukannya dengan Nii-chan kan?"
Banri ingin melemparkan apapun sekarang. Ucapan Kumon sangat tepat. Mereka memang sering melakukannya. Sering dalam artinya jika tidak melakukannya, Banri akan merasa frustrasi. Maka dari itu, harus sering.
Ya, gitu.
Banri mengerang kesal. Ia sangat ingin menolak omega di depannya. Tetapi, Kumon menatapnya dengan tatapan seperti anak anjing yang ingin di pelihara.
Itu sangat menyakiti pandangannya.
"Baiklah, oke! Aku akan memberitahu mu."
Kumon bersorak senang. Bahkan pipinya memerah akibat terlalu senang. Diam-diam Banri mengagumi ekspresi yang di buat Kumon. Sangat lucu. Berbeda dengan Juza yang seperti daikon.
"Jangan berharap kau kabur setelah mendengarkan nya."
Lalu, sesi belajar mengajar pun di mulai.
------
Beberapa hari yang lalu, Yamaguchi, teman Kumon dahulu saat berada di team baseball memberitahu nya tentang dunia yang belum pernah Kumon masuki.
Yamaguchi berkata ia sudah memiliki kekasih, bahkan sudah melakukan 'hal itu' kepadanya. Kumon yang mendengar menatap kagum ke arah temannya itu.
Kumon belum pernah mengetahui hal-hal tersebut. Hanya sebatas yang ia tahu saat ia belajar di kelas kesehatan dan biologi.
Lagi pula, ia belum bertanya pun Juza terlihat ingin menjauhi Kumon dari hal-hal yang tersebut. Bahkan sempat menatap tajam Citron yang bercanda tentang hal dewasa.
Walau ia meminta langsung kepada Azami, kekasihnya akan mengatakan hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang telah menikah.
Ia terlalu malu untuk bertanya pada yang lebih dewasa. Azuma atau Itaru contohnya. Kemungkinan ia akan diserang berbagai macam pertanyaan dan godaan.
Jadi pilihan terakhirnya adalah Banri. Kumon sebenarnya tidak terlalu yakin kalau harus bertanya pada alpha itu. Berhubung terlihat Banri sering melakukannya dengan Juza, jadi mau tidak mau ia harus yakin.
Ia menyelinap ke dalam kamar Banri setelah Juza menghubunginya bahwa Alpha itu akan pulang lebih lama dari biasanya. Dan itu cukup untuk mendengarkan sesi belajar yang di ajarkan langsung oleh Banri.
"Kau omega bukan? Jadi tidak perlu menggunakan bantuan pelumas untuk membuat bagian belakangmu licin."
Kumon mengangguk. Terlihat sangat antusias untuk mendengarkannya.
"Dan juga, kau harus membuat mood dahulu."
"Mood?"
"Ya. Kalau tidak, bagaimana kau mau melakukannya tanpa ereksi terlebih dahulu? Azami adalah Alpha. Kemungkinan mudah baginya membangun mood. Hanya dengan melihat mu telanjang misalnya."
"Oi!"
Banri lanjut menjelaskan. Semakin dalam pembicaraan, semakin juga wajah Kumon memerah. Ia tidak terkejut jika Banri akan menjelaskannya secara spontan. Tetapi ia juga malu jika harus mendengarkan nya terus.
Sampai akhirnya sesi itu berakhir dengan Kumon yang sudah terkepar di atas kursi Juza. Pikirannya entah pergi kemana sekarang.
Banri kembali sibuk pada ponselnya, melanjutkan permainan yang ia lakukan sebelumnya.
"Oh ya, Kumon. Tahun ini umur mu berapa?"
"Ung? 23."
"Berarti bisa."
Banri terlihat sedang sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya. Setelah menemukannya, Ia mengoperkan selembar kertas kecil seperti voucher kepadanya. Kumon menerima kertas itu dan membaca tulisan yang ada disana.
"Itu voucher sekali pakai dari love hotel. Gunakan itu untuk melakukannya bersama Azami."
"Eh, boleh?"
Banri mengangguk. "Tidak perlu khawatir dengan Juza. Aku akan mengurusnya." Banri kembali sibuk bermain gim nya. Meninggalkan Kumon yang tersenyum tersentuh dengan ucapan Banri.
"Banri."
"Apa lagi?"
"Kau ternyata baik juga ya!"
"Hah?! Selama ini kau pikir aku apa?!"
"Hehe, bukan apa-apa! Terima kasih ya!"
"Ah, bersenang-senang lah."
🏢🏢🏢
Hari berikutnya, Kumon dan Azami tidak ada di asrama. Jadi Banri menganggap bahwa Kumon berhasil membawa Azami untuk mengikuti nya pergi ke hotel saat ini.
Permasalahannya adalah wajah murung Juza yang menggangu penglihatannya.
Izumi telah memberitahukan anak-anak asrama bahwa Kumon dan Azami tidak akan pulang malam ini. Sejak saat itu Juza menunjukkan wajah yang tidak enak di pandang.
Sepertinya Juza menyadarinya, tetapi memilih diam dan tidak bertanya kemana adiknya pergi.
Sakyo pun sama. Ia hanya mengatakan, 'Mereka sudah dewasa', lalu pergi dari sana.
"Oi."
Juza tidak membalas. Itu cukup membuat Banri kesal dan melemparkan handuk yang ia pakai sebelumnya tepat di depan wajah Juza.
"Apa-"
"Berhenti membuat wajah seperti itu. Mengganggu pemandangan kau tahu."
"Diam lah. Aku sedang tidak ingin bertengkar."
"Juza!"
Di sisi lain, sekitar Sakyo terlihat gelap. Bahkan Izumi tidak berani mendekat dan memilih bersama Azuma yang sedang duduk santai di sofa.
"Azuma-san, kira-kira Sakyo-san kenapa ya?"
Azuma tertawa pelan. Melipat tangan di depan dada sebelum akhirnya tersenyum.
"Hanya sedih anaknya sudah dewasa."
".....huh?"
----
Hanya numpang lewat sebelum akhirnya memasuki angst lagi. (⸝⸝⸝'꒳'⸝⸝⸝)
See you next time!
KAMU SEDANG MEMBACA
A3! - Yaoi Story (Omegaverse)
عاطفيةCerita tentang A3! oneshoot dengan dasar yaoi AU omegaverse Kisah percintaan anak-anak Mankai dengan pasangan mereka masing-masing! Couple akan disesuaikan dengan kesukaan penulis! Warning!! -Tidak sesuai EYD -Typo -Some part have mature content -Be...