??Azami x Omega!Kumon

780 34 6
                                    

Kumon tidak tahu apa yang sedang ia rasakan.

Bagaimana dirinya memandang Azami tidaklah sama seperti dahulu. Saat dimana pertemuan pertamanya dengan anak menengah pertama itu tidaklah membuatnya berpikiran akan menjadi seperti saat ini.

Ialah yang mengajak Azami untuk masuk kedalam perusahaan Mankai. Awalnya hanya sebagai penata rias, sekarang beralih menjadi anggota.

Kumon juga tidak melupakan apa yang dilakukan Azami untuknya. Saat dirinya demam karena tekanan permainan dari penampilan keempat, Azami datang dan membantu dirinya. Menggunakan brush ajaib, membuat wajahnya terlihat lebih alami. Tidak pucat seperti orang mati.

Entah sejak kapan atau memang dia yang tidak menyadarinya, Kumon merasa saat dekat dengan Azami, jantungnya akan berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Sangat berbeda pada saat dirinya ketahuan adalah seorang Chuuni sejati.

Kumon terdiam menatap langit biru di atas sana. Tangannya menyuapkan gulungan tamagoyaki buatan Omi kemulutnya dan mengunyahnya dalam diam. Ini karena dirinya telat untuk bangun pagi. Maka dari itu, Omi dengan sigap menyiapkan bekal untuknya walaupun tahu dirinya sendiri sedang sibuk dalam pekerjaannya.

Mungkin saat pulang nanti, ia akan memberikan Omi sesuatu untuk ucapan terima kasih.

Pintu rooftop terbuka, tetapi tidak mengalihkan perhatian Kumon dari langit biru.

Disana terlihat seorang pemuda dengan surai hitam terkuncir setengah kebelakang. Pemuda itu sedikit membelakkan matanya saat mendapati seseorang yang ia kenal.

"Kumon."

Pemuda bersurai ungu terkejut. Hampir saja ia menjatuhkan sumpitnya ke tanah. Untung saja dirinya sigap. "A-azami?!"

Azami menatap Kumon dengan bingung. Lelaki yang lebih muda mendekati Kumon dan mengambil tempat duduk di sebelah kanannya.

"Kenapa terkejut? Sedang memikirkan apa?"

Kumon dengan cepat menyuapkan suapan terakhir bekalnya. Tidak Ingin menjawab. Kumon sampai melupakan fakta bahwa saat ini Azami telah memasuki kelas satu menengah atas dan satu sekolah dengannya.

Pasti lah Azami sedang mencarinya karena ia sendiri tidak datang ke kelas Azami seperti biasanya.

Menelan suapan terakhir dengan cepat, Kumon menjawab, "Tidak, tidak ada. Hehe~"

Tidak ada pembicaraan lagi setelah itu. Azami tidak mengatakan apapun seolah mengerti keinginan Kumon agar tidak lagi berbicara.

Kumon sendiri memilih untuk membereskan bekal miliknya. Sesekali ia mencuri pandangan terhadap Azami. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia bisa merasakan wajahnya telah memerah sempurna.

Bel sekolah pun terdengar memecahkan keheningan di sana. Kumon dengan cepat berdiri tanpa melihat ke arah Azami.

"Azami! Aku akan kembali ke kelas! Jaa~ sampai bertemu nanti ya!"

Meninggalkan Azami yang sedang memikirkan sesuatu. Apa dirinya melakukan kesalahan?

🌬️🌬️🌬️

Azami yakin kecintaannya pada make up adalah mutlak. Ya sangat mutlak. Ia bisa dengan mudah melawan sang ayah yang merupakan pemimpin Ginsekai hanya demi ingin menjadi penata rias yang profesional.

Azami juga sangat berterus terang dengan mimpinya satu ini. Ia akan memarahi teman satu grupnya jika tidak merawat kulit mereka, belum lagi jika ada yang selalu tidur larut malam seperti Itaru. Bahkan kepada Izumi sendiri, direktur mereka, ia tidak akan segan-segan menceramahi nya dengan bertapa pentingnya perawatan kulit bagi seorang perempuan.

A3! - Yaoi Story (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang