Part 4

9 7 0
                                    

Jangan lupa sebelom baca alangkah baiknya vote hehhe 🤭
Masih ada kejutan nya yaa hmzz :(

HAPPY READERT

Malam hari yang di guyur hujan pun menemani Yuri yang yang sedang santay menonton tv di kamar nya,padahal di ruang keluarga juga ada tv tapi kata Yuri lebih seru di kamar kalo ada adegan uwu jadi ga malu sama mama sama ayah hahahah 🤭.

Dipertengahan menonton tv nya Yuri tak sengaja mendengar suara kakaknya ya itu Navisa yang biasa di panggil Visa,dan Yuri pun segera turun Takut takut mama nya yang di marahin oleh kakak kandung yang gada akhlak itu.

Yuri pun turun melewati anak tangga untuk ke ruang keluarga dan kagetnya Yuri melihat mama dan kakak nya sedang berantem lagi ntah karna masalah apa mereka begini.

"Mama,kak Visa" panggil Yuri dan sang embu pun mengongok ke arah sumper suara.

"Diemm lu jangan ikut campur,Dasarr anak manja, gara gara lu hadir di kehidupan keluarga ini,Gue merasa ga di anggap anak sama dia dan juga ayah"Ucap Visa dengan bentak membuat mama dan juga Yuri kaget.

"Maksud kakak apahh ?,aku juga ga minta di lahirkan dan hidup bersama kalian semua,jadi bukan salah aku"Yuri mencoba untuk tenang dan menahan air matanya agar tak jatuh.

"Eluu itu anak yang ga tau di untung tau ga!! eluu udah hasut mama sama ayah biar mereka sayang sama lu dan lupain gue,tega ya lu"Marah Visa sambil menunjuk nunjuk Yuri yang mematung dekat tangga.

"Kakak sendiri yang tega!! kalo kakak emang bener mau di sayang sama mama sama ayah,kakak juga harus sayang dan lebih sayang lagi sama mama sama ayah,Jangan siksa mama seenak nya aja donkk"Yuri yang sudah tak tahan menahan amarahnya.

"Sudahhh sudahh hiks,Ini salah mama ga merhatiin kalian,Tapi mama sayang sama kalian berdua karena kalian anak mama" Ucap mama Yuri dan Visa yang menangis melihat pertengakaran ke dua anak kandungnya.

"Tapi kakak yang salah ma,kakak itu perempuan,dan kakak juga pasti bakalan jadi seorang ibu,kalo dia nyiksa mama kayak gini apa dia ga mikir gimna perasaan dia nanti kalo anak nya sama sifat nya kayak dia"Ucap Yuri tak terima.

Plakkk

Tamparan sang kakak pun mendarat di pipi mulus Yuri,Yuri yang di tampar pun memegang pipi nya yang di tampar sampai merah dan terasa sangat panas,sang mama pun hanya menangis dan kaget oleh tindakan sang kakak.

Yuri menghela napas berat "kalo kakak benci sama aku,aku bisa pergi sekarang kak,aku bisa ga nemuin kalian lagi sampai kapan pun,jika itu yang kakak mau,aku bakalan pergi sekrang juga"Ucap Yuri pelan dan gemetar menahan air matanya dan menahan rasa panas di pipinya.

ucapan yang di bilang Yuri benar dia langsung lari ke arah pintu utama dan keluar untuk pergi dengan deraian air mata.

"YURIIIIIIII,JANGAN TINGGALINNN MAMA NAKKKK"Teriak sang mama kencang sampai suaranya hampir hilang dan air mata yang mengalir di pipi nya.

Sang kakak yang berulah hanya tersenyum senang merasa menang karena melihat Yuri pergi hanya dengan satu tindakan.

Hujan yang mengguyur jalan raya dan juga tubuh mungil Yuri pun turun sangat deras,dengan isakan tangis Yuri pun memeluk tubuhnya yang terasa dingin ya karena sudah dari mulai ia keluar rumah hujan sudah turun dengan deras,Dan di tambah lagi petir yang memberi flas ke pada bumi.membuat Yuri ketakutan dan akhirnya Yuri mendudukan tubuh nya di kursi yang ada di taman tak jauh dari jalan raya.

Feeling not considered thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang