Part 18

1 0 0
                                    

Happy Reading



Di caffe Visa dan Andre bertemu kembali hmmz katanya sih Andre rindu sama Visa?!  bener ga ya.

"kok kamu lama sih yank? " tanya Visa bete.

"iya maaf jalanan macet tadi!" jelas Andre dan duduk di depan Visa.

"Selalu begini?" ucap Visa pelan.

"oyahh kamu mau apa syang biar aku pesenin" tawar Andre.

"Kopi cappuccino aja deh" ucap Visa tersenyum manis.

"Okehh, Mba kopi cappuccino nya dua ya" ucap Andre kepada pelayan Caffe.

"Kok kamu pesan nya samaan sih sama aku, Kan bisa yang lain? " ucap Visa.

"gapapa donk pengen aja samaan sama pacar aku yang cantik dan manis ini " gombal Andre menyolek dagu Visa.

Pesanan pun datang ke meja, mereka mengobrol ria disana, dan ntah kebetulan atau bagaimana, Fandy dan Yuri baru saja masuk ke Caffe tersebut dan duduk aga jauh dari Visa dan Andre.

Itu Yuri sama Fandy?  jangan jangan mereka pacaran, gabisa di biarin nih
Batin Andre.

"Andre!!" panggil Visa.

"Eh iya sayang kenapa?" ucap Andre.

"Kamu liatin apa sih begong aja ihk" heran Visa dan melihat apa yang Andre pandang.

"Yuri?, sama tuh cowok lagi dia, siapa sih tuh cowok?" Visa bertanya tanya.

"Cowok nya kali?, kamu kenal dia?" tanya Andre sambil menyeruput kopinya.

"Yuri itu adek aku, yang aku ceritain ke kamu itu"

"Oh pantesan mirip mukanya sama kamu, ternyata dia"

"Andre!!, jangan samain aku sama dia ya, apa lagi sampai kamu bandingin"

"terus kamu punya rencana apa?" pancing Andre.

"Aku pengen dia hancur dulu, baru deh aku hempasin dia dari muka bumi ini" ucap Visa sembari melihat gerak gerik Yuri.

Dan nanti giliran lu gua hempas, setelah harta lu gua kuras Batin Andre, dengan ketersenyum Licik.

"Yaudah kamu tenang aja ya, nanti aku bantu sesuai janji aku kemarin" ucap Andre.

"Hmmz iya sayang makasih ya" ucap Visa tersenyum.

"Yaudah yuk pulang, aku yang bayar ya" ucap Andre santay.

Andre memanggil pelayan caffe untuk mangantarkan bell, dan Andre terlihat kebingguan saat melihat total harga dan melirik ke isi dompetnya tersisa uang dua ribuan 5 lembar dan gopean saja disana.

"Yang kamu aja ya yang bayar aku belum ke atm" alibi Andre, padahal Andre tak pernah punya Atm hanya saja Atm berjalan yaitu Ayah dan ibunya.

"Yaudah nih mba, makasih ya"ucap Visa memberikan uang ke pelayan.

"Ganteng doank bayar kopi lima puluh ribu aja kaga mampu" sindir si pelayan caffe setelah Andre dan Visa keluar dari caffe.

Feeling not considered thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang