Part 17

1 0 0
                                    

HAPPY READING

karena tidak mau salah paham Fandy segera mencari Yuri karena ia tau bahwa tadi Yuri melihat Yola mencium nya, bagaimana Yuri tidak melihatnya kan Yuri di atas panggung pasti melihatnya.

Fandy mencari kekerumunan siswi yang masih berkerumun di lapangan, namun nihil tidak ada Yuri bahkan temannya.

"Lu nyari siapa Fan?" tanya Yogi.

"Nyari Yuri, lu liat kaga? " jawab Fandy pandangnya masih melihat sekitar.

"Emang lu tadi kemana, bukan nya lu tadi liat penampilan dia ya? " ucap Noval.

"Kaga, udah nanti gua jelasin, sekarang Yuri dimana? " tanya Fandy.

"hmmmz, tadi gua liat" ucap Jiki.

"Hooh gua juga liat dia lari ke___" ucapan Yupi menggantung.

"SANA" ucap Jiki dan Yupi bersamaan, tapi  menunjukan arah yang berbeda 👈👉.

"Yang bener kemana sih?" binggung Fandy.

"Eh kaga deng, si Jiki bener Yuri kesana" ucap Yupi menunjuk arah yang Jiki arahkan.

"Kaga kaga, si Yupi yang bener kesana" begitupun sebaliknya.

"Sitttthhh" Fandy mengacak rambutnya kasar, lalu berjalan pergi meninggalkan teman temannya.

Jiki dan Yupi hanya melongo sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Si Fandy kenapa sih?" tanya Syahrul yang dari tadi hanya nyimak.

"Lu kaga denger dia lagi nyari bebeb nye?" omel Noval.

"Maksud aeng alasan nye apeh anjeng" kesal Syahrul menoyor kepala Noval.

"Palingan mau bucin" ucap singkat Yogi dan kembali memakai Earphone nya dan pergi begitu saja.

🙏🙏🙏

Yuri yang sudah berada di taman sekolah bersama kedua teman nya sedang ketawa ketiwi karena candaan Rina.

tak sengaja Nanda melihat Fandy sedang kebinggungan dari kejauhan.

"Eh itu kak Fandy!!" ucap Nanda berbisik.

"mana mana?" tanya Rina

"KAK FANDY" lanjut Rina memanggil Fandy dengan suara cempreng nya.

"Anjeng, kita lagi ngumpetin Yuri bego!" kesal Nanda.

"Kok lu panggil sih!?" omel Yuri ikut kesal.

"selesaikan dengan cara kekeluargaan, Pertahankan Rumah tangga lu ini Yur" Rina mendramatis.

Yuri hanya memutar bola matanya malas, dan Fandy sudah berdiri di depan Yuri, dan menatap Yuri lekat.

kesel kan kalo lagi bete ama orang trus tuh orang nyamperin kita, mana tatapan nye kek mau nelen kita pula haduh.

"Kemana aja?" tanya Fandy lembut.

Yuri hanya membuang muka cuek.

Feeling not considered thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang