Di atap sebuah gedung terlihat tangan mungil memegang gemetar sebuah alat panjang dan kecil dengan gambar yang menunjukan dua garis merah didalamnya dihadapannya pula terdapat seorang pria tinggi menatap tajam kearahnya.
Selama beberapa hari ini ia mengalami gejala gejala orang hamil seperti mual dan yang lainnya namun dirinya tidak menyangka jika dia benar benar mengalaminya.
Bukan rasa senang atau bahagia yang ia rasakan melainkan rasa takut. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
"Gugurkan anak itu".Seketika tubuh sang gadis menegang mendengar penuturan pria dihadapannya ini.
"Mwo?".
"Apa kata kataku kurang jelas?Gugurkan anak itu NA JAEMIN!!!... Kau yakin jika anak dalam perutmu itu anakku?".Gadis yang dibentak dengam nama Na Jaemin itu merasa matanya mulai memanas dengan air mata yg mulai mencoba keluar.
"Jung Jeno... Apa maksudmu?Ini benar benar anakmu darah dagingmu!!!Hanya kau satu satunya bajingan yang tega meniduriku!!". Pria bernama Jung Jeno itu hanya tersenyum sinis menanggapinya.
"Kalau begitu yakinkan aku jika anak dalam perutmu adalah anakku. Kita melakukannya 'itu' sudah lama sekali kenapa kau baru datang padaku?".
"Jung Jeno...".
"Kenapa kau malah meminta pertanggungjawaban padaku saja disaat aku sendiri melihatmu bercumbu bersama pria lain".
"Itu bukan aku.... sudah berapa kali kukatakan padamu...".Nada yang Jaemin keluarkan sudah terdengar begitu putus asa dengan air mata yg sudah berlomba lomba keluar dari matanya.
"Aku tidak peduli!aku akui jika aku melakukan hal 'itu' padamu meskipun secara paksa dan kasar tapi kita melakukannya sudah sangat lama... dan kenapa kau baru datang padaku sekarang?jika kau menemuiku satu bulan setelahnya mungkin aku akan percaya jika anak yg kau kandung adalah anakku.GUGURKAN ANAK ITU!aku tidak mau menghancurkan masa depanku untuk bertanggung jawab karna kehadiran anak sialan ini yg entah siapa ayahnya". Ucap Jeno melenggang pergi begitu saja.
Perlahan tubuhnya merosot menenggelamkan kepalanya diantara kedua lengannya dengan lutut yg ia pakai sebagai tumpu.
Isakan demi isakan mulai terdengar... yang semakin kesini semakin terdengar keras. Ia sangat bingung apa yang harus ia lakukan sekarang?
Dia tidak menyangka jika kekasih yang selama ini dipercayainya tega menyakitinya seperti ini. Apa yang akan difikirkan orang orang terhadapnya sekarang. Hidupnya sudah hancur sekarang.
Saat ini dirinya baru memasuki tahun ketiga sebagai mahasiswa di universitasnya. Seandainya dirinya memiliki kekuatan lebih untuk menghentika aksi bejat pacarnya sendiri kala itu seandainya dia mendengarkan ibunya untuk tidak datang kepesta itu mungkin saat ini dia masih bisa berbahagia dan baik baik saja.
Sudah terhitung satu minggu dari kejadian di atap dan sejak itu pula Jaemin mengurung dirinya didalam kamarnya. Tidak ada satu pun panggilan atau pesan yang Jeno kirimkan untuknya membuat hati Jaemin semakin sakit.
Untungnya kedua orang tuanya tidak ada dirumah. Saat ini mereka tengah sibuk dengan proyek perusahaannya di China jadi Jaemin tidak akan cemas melihat kekhawatiran kedua orang tuanya.Ya... selama mereka tidak tau apa apa.Maaf....Hanya itu yg bisa Jaemin ucapkan dan tertelan oleh diri sendiri untuk kedua orang tuanya.
Jaemin merupakan putri dari kedua pasangan Na Lucas dan Na(Kim)Jungwoo. Jaemin merupakan keturunan blesteran China dan Korea sebab Lucas adalah orang China sedangkan Jungwoo asli Korea.
Jaemin sangat menyesal harus mengecewakan orang tuanya seperti ini.Jaemin sangat menyesal membalas semua perjuangan orang tuanya untuknnya dengan cara seperti.
KAMU SEDANG MEMBACA
'J ' [END]✔
Fanfiction"Gugurkan anak itu"..... "Mungkin ini akan sedikit menyakitkan tahanlah".... "Maafkan aku ibu".... "Apa kau gila?!Aku kembali bukan untuk mendengar berita berita gila ini".... "Ibuku tidak gila!!". "Hanya itu satu satunya cara yang bisa kita lakukan...