"Eungghhhh....".Jisung melenguh dari tidurnya merasakan lap basah yang saat ini tengah mengelus tangannya.
"Buna...".Pekiknya terbangun dari tidurnya.
"Jisungie sudah bangun?Apa Buna mengganggu tidurmu hmm?".
Tidak langsung menjawab Jisung menolehkan pandangannya ke kiri kanan.Kenapa bisa Jisung jadi berbaring menggantikan sang ibu.Seakan mengerti apa yang difikirkan putranya Jaemin menarik bibirnya tersenyum.
"Tadi saat Buna terbangun Buna lihat Jisung tidur sangat lelap Buna tidak tega melihat Jisung tertidur dengan posisi yang seperti itu jadi Buna memindahkan Jisung ke ranjang".Jelasnya namun Jaemin tak lagi mendapat sahutan.Jisung terus memandangnya dan menatap lekat kearah Jaemin.Jaemin cukup dibuat salah tingkah melihat putranya namun tak lama kemudian Jaemin terperajat kaget saat Jisung berhambur memeluknya.
"Buna...Jisung rindu Buna...".Gumamnya sambil menangis. Jaemin membalas pelukan Jisung sama sama menitikan air mata.
"Buna juga rindu Jisung..".Sahutnya.
"Jangan lupakan Jisung lagi bun...Jisung sangat sakit..".Keluhnya membuat Jaemin tak bisa menahan tangisnya.
"Maafkan Buna...".Lirihnya.kemudian pelukan mereka berdua terlepas.Mereka berdua saling memandang lekat satu sama lain.
"Kenapa mata Jisung sangat bengkak?Apa Jisung banyak menangis".Jisung kembali terisak.
"Iya!!Jisung banyak menangis...karna Buna...Hiks...Karna Jisung sangat merindukan Buna...Jisung sangat sakit dilupakan Buna...Hiks...Jangan lupakan Jisung lagi Buna!!!".Jisung benar benar mengadu kepada Jaemin seakan akan mainannya dicuri teman temannya Jisung kembali memeluk Jaemin dengan tangisan yang tak kunjung reda.
"Maafkan Buna Jisung...Maafkan Buna".Jaemin menciumi seluruh wajah Jisung dan berakhir saling memeluk satu sama lain lagi menyalurkan semua kerinduan mereka yang tertahan selama ini.
"Maafkan aku Jeno...Aku hanya bisa membantumu sebatas ini saja".Gumam Mark yang tanpa siapapun sadari jika sekarang dia berada di luar ruangan bersama Jeno.
"Tidak apa apa hyung...Aku sangat berterima kasih padamu.Berkatmu rasa rinduku sedikit berkurang".Sahutnya sebelum akhirnya kembali meninggalkan ruangan itu.
Hari ini adalah hari ke-5 Jaemin dirawat dirumah sakit.Selama 5 hari itu Jisung selalu berharap dan berdoa agar Jaemin segera mengingatnya saat dirinya membuka matanya namun nihil Jaemin tak kunjung mengingatnya juga.
Selama lima hari itu juga Haechan dan Renjun ditemani Doyoung jika tidak terlalu sibuk bergantian menjaga Jaemin dirumah sakit sedangkan Jisung dia sama sekali tidak ingin beranjak dari ruangan itu hingga untuk makan saja terkadang Renjun kewalahan membujuk Jisung.
Dan hari ini benar benar terasa seperti mimpi kala Ibunya mengingatnya kembali doa yang selama ini ia utarakan kepada tuhannya akhirnya terkabul juga.
Tidak ada lagi yang lebih membahagiakan saat melihat ibunya kembali mengingatnya.
Untuk keberadaan Mark juga Jeno disana...Saat pagi hari sebelum mereka berangkat ke kantor masing masing Jeno meminta pada Mark untuk membantunya mempertemukannya dengan Jaemin.
Mark yang tau akan seperti apa reaksi Jaemin saat bertemu dengan orang orang dimasa lalunya terlebih lagi jika itu adalah 'pemeran utama' sedikit bimbang.Namun melihat Jeno yang memelas padanya dengan sbegitu memprihatinkan membuatnya luluh.
Mark memberikan satu syarat untuk tidak langsung menemui Jaemin atau pun Jisung sebelum Mark benar benar menyetujui keinginan adiknya.Tanpa mendengar bantahan Mark sangat senang ketika melihat Jeno mengangguk.Baginya melihat pujaan hatinya dan buah hatinya saja sudah cukup meskipun mereka tak mengetahui keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'J ' [END]✔
Fanfiction"Gugurkan anak itu"..... "Mungkin ini akan sedikit menyakitkan tahanlah".... "Maafkan aku ibu".... "Apa kau gila?!Aku kembali bukan untuk mendengar berita berita gila ini".... "Ibuku tidak gila!!". "Hanya itu satu satunya cara yang bisa kita lakukan...