.29. 화

3.2K 316 8
                                    



Brakkkkk!!!!

"Aauugghhhh!!!Dasar wanita menyebalkan!!Memangnya kenapa jika dia cinta pertamanya?hanya karna dia cinta pertamanya dia fikir dia itu segalanya?hah...lucu sekali... wanita jelek....Tidak tau malu...dasar menyebalkan!!!!".

"Huang Renjun apa kau sudah gila?".Renjun menoleh mendapati Jaemin yang tengah menatap bingung kearahnya.

"Sejak kapan kau ada disini?".

"Sejak kau membanting pintu dan menggerutu tak jelas".Sahut Jaemin berlalu menuju ruang tengah lalu duduk santai setelah menyalakan televisi.Tak lama kemudian Renjun mengikutinya dan duduk disampingnya.

"Jaemin....Apa yang kau lakukan disini?".

"Apa?Aku hanya sedang menonton tv".Jawab Jaemin tanpa menatap Renjun dengan mata yang fokus pada layar televisi didepannya.

"Bukan itu maksudku...Apa yang kau lakukan disini?Harusnya kau berada dirumahmu".Jaemin pun menoleh.

"Aku tidak ingin tinggal disana jika ka tidak ikut tinggal disana".

"Kenapa begitu?Sudah waktunya kau kembali berkumpul ketengah tengah mereka...Jangan hiraukan aku...Sekarang pulang lah hmm?".Jaemin mengerut tak setuju.

"Kau mengusirku kami?".Raut ekspresi bingung kembali Renjun pancarkan.

"Kami?".Renjun mengulang Jaemin menganggukan kepalanya.

"Maa...Apa kebetulan kau melihat buku catatanku yang ku tumpukan di meja belajarku tempo lalu?".Renjun menoleh tak bisa menutupi ekpsresi terkejutnya melihat Jisung menuruni tangga dan berjalan kearahnya.

"Kau disini juga?!".Pekiknya.

"Mwoya??Mama ini kenapa?".Gumamnya sembari ikut bergabung.Mata Renjun tak berhenti mengikuti kemana arah Jisung pergi.

   Jisung duduk didekat ibunya dan meraih cemilan yang Jaemin siapkan tak luput dari pandangan Renjun.

   Anniii...Bukannya Renjun tidak suka melihat keberadaan mereka berdua begitu dia pulang dari kantor.Hanya saja....Bukankah seharusnya mereka ada di Mansion besar itu bersama keluarganya?Jika mereka tetap ada disini lalu apa gunanya mempertemukan mereka?

    Sudah hampir satu minggu ini Renjun ikut tinggal bersama Jaemin namun tadi pagi Renjun memutuskan untuk kembali keapartemennya agar Jaemin dan Jisung memiliki waktu bersama keluarganya yang sudah mereka tinggalkan selama ini.

     Saat tengah bekerja Renjun terus menerus menghela nafasnya mengingat jika kini dirinya jauh dari sahabat juga anaknya.Tidak ada omelan Jaemin dipagi hari...Tidak ada yang akan menyambutnya ketika dia pulang...Tidak akan ada kejahilan Jisung yang selalu membuat rasa lelahnya menghilang...

     Mengingat hal itu membuat Renjun sedikit merasa kosong...Namun apa yang difikirkannya sedari pagi bahkan membuat otaknya sedikit pecah sama sekali tidak terjadi.Entah sejak kapan mereka berdua sudah berada disana.Jujur saja...Renjun merasa sangat senang ketika mereka lebih memilih Renjun.

"Aku tau aku itu anak yang sangat tampan...Berhenti menatapku seperti itu Maa...".

   Hahhhh....Helaan nafas Renjun keluar begitu saja.Meskipun dalam hati Renjun terbesit rasa senang namun dirinya tidak bisa egois Renjun harus tetap mengembalikan mereka kekeluarga yang sebenarnya.Memangnya kau juga bukan keluarganya?Renjunnnn Kau ini benar benar.

'J '  [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang